BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Manusia adalah
makhluk individu dan makhluk sosial, dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial
terkandung suatu maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak dapat terlepas
dari individu yang lain. Secara kodrat manusia akan selalu hidup bersama. Dalam
kehidupan semacam inilah terjadi interaksi dan komunikasi baik dengan alam
lingkungan dengan sesamanya maupun dengan Tuhannya.
Dalam proses
interaksi dan komunikasi diperlukan keterampilan berbahasa aktif,
kreatif, produktif dan resetif apresiatif yang mana salah satu
unsurnya adalah keterampilan menyimak yang bertujuan untuk menangkap dan
memahami pesan ide serta gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa simakan.
Dengan demikian
menyimak sangat penting dalam proses belajar mengajar..
Dalam kegiatan sehari-hari, menyimak
adalah salah satu kegiatan yang sangat penting selain keterampilan yang
lainnya. Kegiatan menyimak juga dapat menambah ilmu atau wawasan yang belum
dimiliki di antaranya melalui radio, tv, atau langsung dari nara sumbernya.
Jadi menyimak memegang peranan penting setelah itu barulah keterampilan
berbicara, membaca, dan menulis. Dalam proses belajar mengajar, menyimak sering
diabaikan karena tanpa diajarkan pun keterampilan ini dilakukan. Sebenarnya
apabila kita memahami konsep menyimak, apapun yang dilakukan tampaknya selalu
ada proses menyimaknya. Kenyataan ini terjadi di segala sektor kehidupan.
Melalui proses menyimaklah seseorang mengenal konsep segala informasi baik
berupa ilmu pengetahuan maupun hal-hal lain yang belum kita kenal.
Peranan menyimak
memang cukup mengambil andil besar dalam komunikasi. Dengan menyimak juga,kita
secara tidak langsung belajar tata cara berbicara yang baik. Dengan
menyimaklah, kita dituntut untuk giat membaca, mencari kebenaran dari isi
pembicaraan yang disampaikan oleh si pembicara di buku-buku referensi, begitulah
pentingnya menyimak.
.Akan tetapi, menyimak memerlukan
proses yang panjang, kita harus benar memahami, menyeleksi informasi-informasi
yang penting dan mampu membedakan antara fakta dan pendapat, sehingga informasi
yang kita terima dan kita simpan di long
term memory adalah informasi
yang akurat.
Namun seringkali kita mengabaikan persoalan menyimak. Kita beranggapan bahwa menyimak adalah
proses alamiah, kita bisa mendengar secara refleks bunyi-bunyi ujaran melalui
alat pendengaran,tanpa mementingkan pemahaman atau informasi yang kita dapat. Oleh karena
itulah, dalam makalah ini akan dibahas pengertian, manfaat, tujuan, proses,
jenis-jenis dan strategi menyimak, agar dapat membuka wawasan kita tentang
menyimak dan dapat menjadi penyimak yang baik.
B. Rumusan
Masalah
Rumusan
masalah dalam makalah ini adalah:
1.
Apa
pengertian Menyimak?
2.
Apa
manfaat menyimak?
3.
Apa
tujuan menyimak?
4.
Apa
sajakah jenis-jenis menyimak?
5.
Bagaimana
strategi menyimak?
6.
Bagaimana melatih keterampilan menyimak dalam berbagai wacana?
C. Tujuan
Tujuan
penulisan makalah ini adalah:
1.
Untuk
mengetahui pengertian menyimak
2.
Untuk
mengetahui manfaat menyimak
3.
Untuk
mengetahui tujuan menyimak
4.
Untuk
mengetahui bagaimana proses menyimak
5.
Untuk
mengetahui apa sajakah jenis-jenis menyimak
6.
Untuk
mengetahui bagaimana strategi menyimak
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Menyimak
Menyimak atau mendengarkan berbeda dengan mendengar walaupun
keduanya menggunakan alat indra pendengaran yang sama. Mendengar tidak
memerlukan aktifitas mental atau pikiran karena mendengar dilakukan tanpa ada
tujuan. Sedangkan menyimak adalah kegiatan mendengar yang disengaja dan
mempunyai tujuan/rencana dan pemahaman.
Menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang
aktif reseptif. Artinya ketika sesorang menyimak harus mengaktifkan pikirannya
untuk dapat mengidentifikasi bunyi-bunyi bahasa, memahaminya dan menafsirkan
maknanya sehingga tertangkap pesan yang disampaikan pembicara.
Menyimak merupakan keterampilan
berbahasa paling awal yang dilakukan oleh manusia. Sebelum anak dapat
berbicara, membaca dan menulis, kegiatan menyimaklah yang pertama dilakukan.
Senada dengan hal tersebut, Newton (2009:37), menyatakan bahwa menyimak adalah
proses alamih sebelum dapat berbicara, menyimak merupakan tahap perkembangan bahasa
pertama yang dialamih oleh manusia. Newton mengemukakan bahwa menyimak secara
umum dapat diartikan sebagai proses pasif dimana pendengar menerima informasi
yang dikirim oleh sesorang pembicara.
Menyimak dikatakan sebagai
kegiatan berbahasa reseptif dalam suatu kegiatan bercakap-cakap dengan medium
dengar maupun medium pandang. Bercakap-cakap memang berciri interaktif, tetapi
tidak semua wacana lisan bersifat interaktif dan timbal balik (Saddhono dan Slamet, 2012:13)
Tarigan (2008:31), menyatakan
bahwa menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambing-lambang lisan
dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interprestasi untuk
memperoleh informasi, menagkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi
yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
Menurut
Taufina (2015:3), menyimak adalah suatu bentuk keterampilan berbahasa yang
bersifat reseptif dan melibatkan pemahaman pesan atau lambing-lambang lisan
dengan penuh perhatian, pemahaman apresiasi, serta interprestasi untuk
memperoleh informasi, menagkap isu atau pesan, serta memahami makna komunikasi
yang telah disampaikan pembicara melalui ujuaran atau bahasa lisan.
Bersasarkan pendapat-pendapat ahli
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa menyimak adalah suatu proses kegiatan
mendengarkan bunyi, baik bunyi bahsa maupun bunyi nonbahasa dengan penuh
perhatian dan apresiasi agar mendapatkan informasi dan pemahaman dari segala
sesuatu yang disampaikan.
B.
Manfaat Menyimak
Belajar berbahasa diawali dengan
kegiatan menyimak, jadi dapat diartikan bahwa menyimak adalah dasar atau
landasan belajar berbahasa. Dengan proses menyimak, seseorang dapat menguasai
pengucapan fonem, kosakata, dan kalimat. Pemahaman terhadap fonem, kosakata dan
kalimat ini sangat membantu yang bersangkuta kedalam berbagai kegiatan, seperti
berbicara, membaca, dan menulis (Saddhono dan Slamet, 2012:13)
Sebagaimana telah diuraikan diatas,
bahwa anak dapat berbicara setelah mereka menyimak dengan tekun apa yang
diucapkan oleh Ibu, Ayah, atau kakak serta guru di sekolah. Orang dapat membaca
dapat membaca dengan benar pada mulanya didahului oleh kegiatan menyimak,
begitu juga dengan menulis. Hal tersebut jelaslah bahwa kegiatan menyimak
benar-benar menunjang keterampilan bahasa yang lain. Harmer (2001:228),
meyatakan bahwa menyimak sangat penting, karena memberikan kesempatan yang
sempurna untuk mendengar suara lain selain guru, memungkinkan siswa untuk
memperoleh kebiasaan berbicara yang baik sebagai akibat dari mereka menyerap bahasa,
dan membantu untuk meningkatkan pengucapan mereka sendiri.
Menurut Setiawan (dalam Taufina, 2015:3) manfaat menyimak
ada banyak antara lain sebagai berikut:
a. Menambah ilmu pengetahuan dan
pengalaman hidup yang berharga bagi kemanusiaan sebab menyimak memiliki nilai
informatif yaitu memberikan masukan–masukan tertentu yang menjadikan kita lebih
berpengalaman.
b. Meningkatkan
intelektualitas serta memperdalam penghayatan keilmuan dan khazanah ilmu
kita.
c. Memperkaya
kosakata kita, menambah perbendaharaan ungkapan yang tepat, bermutu, dan
puitis. Orang yang banyak menyimak komunikasinya menjadi lebih lancar dan
kata–kata yang digunakan lebih variatif.
d. Memperluas wawasan, meningkatkan
penghayatan hidup, serta membina sifat terbuka dan obyektif.
e. Meningkatkan kepekaan dan kepedulian
sosial.
f. Meningkatkan
citra artistik jika yang kita simak itu merupakan bahan simakan yang isinya
halus dan bahasanya. Banyak menyimak dapat menumbuh suburkan sikap apresiatif,
sikap menghargai karya atau pendapat orang lain dan kehidupan ini serta meningkatkan
selera estetis kita.
g. Menggugah kreativitas dan semangat
mencipta kita untuk menghasilkan ujaran–ujaran dan tulisan–tulisan yang berjati
diri. Jika banyak menyimak, kita akan mendapatkan ide–ide yang cemerlang dan
segar, pengalaman hidup yang berharga. Semua itu akan mendorong kita untuk giat
berkarya dan kreatif.
Saddhono dan Slamet (2012:13), juga mengungkapkan
bahwa peranan menyimak untuk:
1.
Menunjang
landasan berbahasa.
2.
Penunjang
keterampilan berbicara, membaca, dan menulis.
3.
Pelancar
komunikasi lisan.
4.
Penambah
Informasi.
C.
Tujuan Menyimak
Komunikasi
lisan dapat dapat disampaikan dalam bentuk jarak dekat atau jarak jauh, dengan
dua arah atau satu arah. Penyimak haruslah benar-benar memperhatikan dan
memehami apa yang disampaikan oleh pembicara agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Selanjutnya yang bersangkutan dapat memberikan reaksi, respon, atau tanggapan
yang tepat.
Santosa dkk,
menyatakan bahwa menyimak merupakan salah satu keterampilan yang sangat penting
untuk memperoleh pengetahuan, baik dalam kehidupan sehari- hari maupun dalam
pengembangan ilmu pengetahuan. Kegiatan ini tidak sama dengan dengan kegiatan
melihat. Pengamatan dilaksanakan dengan memanfaatkan seluruh panca indra yang
mungkin biasa digunakan untuk memperhatikan hal yang diamati. Kemudian,
mencatat apa yang diamati, memilah milah bagiannya berdasarkan kriteria
tertentu berdasarkan tujuan pengamatan, serta mengolah dan hasil pengamatan dan
menuliskan hasilnya.
Berbagai
informasi dan pengetahuan dapat kita serap lewat proses menyimak. Melalui
siaran radio, TV, pembicaraan parah ahli di dalam diskusi dapat kita nikmati
lewat proses menyimak, tergantung dengna tujuan atau untuk apa kiya menyimak. Menurut
Wilson (2008:9), tujuan utama menyimak adalah pengumpulan informasi dan
kesenangan, meskipun ada alasan lain, seperti empati, penilaian dan kritik.
Solchan
(dalam Taufina, 2015:4), menyebutkan ada dua aspek tujuan yang perlu
diperhatikan dalam proses menyimak, yaitu: adanya pemahaman dan tanggapan
penyimak terhadap pesan pembicara, dan pemahaman dan tanggapan penyimak
terhadap pesan itu sesuai dengan kehendak pembicara. Berdasarkan dua asapek
tujuan tersebut, kalau di perinci lebih jauh maka tujuan menyimak dapat disusun
sebagai berikut:
1. Mendapatkan
fakta. Mendapatkan fakta dapat dilakukan dengan berbagai cara, bisa melalui
keterampilan menyimak bisa pula melalui membaca. Menyimak sesuatu informasi
bisa didapat melalui radio, televisi, pertemuan maupun ceramah- ceramah.
Sedangkan membaca bisa dilakukan melalui koran, majalah dan buku- buku.
2. Menganalisis
fakta. Tujuan menyimak
adalah menganalisis fakta
yang merupakan proses menaksir fakta- fakta atau informasi sampai pada tingkat
unsur- unsurnya dan menaksir sebab akibat yang terkandung dalam fakta tersebut.
Tujuan penyimak supaya lebih bisa memahami informasi yang diperolehnya.
Selanjutnya fakta- fakta tersebut dianalisis lebih mendalam sehingga betul-
betul dipahami maknanya.
3. Mengevaluasi
fakta. Jika fakta itu sesuai
dengan pengalaman dan pengetahuan berarti fakta itu dapat diterima. Tapi jika
data tersebut kurang bermutu dan tidak akurat serta kurang relevan dengan
pengetahuan dan pengalaman penyimak maka
penyimak akan menolak fakta tersebut.
4. Mendapatkan
inspirasi. Inspirasi sering digunakan untuk alasan dalam menyimak, atau semata-
mata mendapatkan inspirasi atau ilham. Pembicaraan inspiratif cukup banyak
apalagi pembicara bisa dan pandai mendorong, menyenyuh emosi pendengar untuk
memberikan semangat. Jika seseorang memerlukan inspirasi dalam hal pendidikan
tentunya harus banyak menyimak dalam hal- hal pendidikan.
5. Mendapatkan
hiburan. Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan hiburan, dan hiburan tersebut
dapat diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan kegiatan menyimak yang
bisa menyegarkan pikiran, menyenangkan hati dan menghibur diri. Hiburan bisa
diperoleh dari radio dan televisi.
6. Memperbaiki
kemampuan berbicara. Menyimak dapat memperbaiki kemampuan seseorang dalam
berbicara dan menyampaikan pikiran. Penyimak harus mampu memilih dan menyusun
kata- kata sehingga bermakna karena kegiatan menyimak bukan kegiatan yang
disengaja.
Sedangkan
Hunt (dalam Saddhono dan Slamet, 2012:13), menyatakan bahwa tujuan menyimak
adalah sebagai berikut:
1.
Untuk
memperoleh informasi yang bersangkut paut dengan pekerjaan atau profesi.
2.
Agar
menjadi lebih efektif dalam hubungan antar pribadi dalam kehidupan sehari-hari
di rumah, di tempat kerja, dan di dalam kehidupan
bermasyarakat.
3.
Untuk
mengumpulkan data agar dapat membuat kesimpulan-kesimpulan yang masuk akal.
4.
Agar
dapat memberikan respons yang tepat terhadap segala sesuatu yang didengar.
D. Jenis-Jenis Menyimak
Tujuan menyimak pada dasarnya adalah
untuk memperoleh informasi, menangkap isi serta memahami makna komunikasi yang
disampaikan oleh pembicara melalui ujaran. Di samping tujuan umum tersebut
telah dinyatakan pula tujuan khusus, tergantung aspek mana yang perlu
mendapatkan tekanan, yang menyebabkan aneka ragam kegiatan menyimak. Dasar penilikan terhadap
pengklasifikasian menyimak antara lain: sumber suara, cara menyimak, taraf hasil
simakan, keterlibatan menyimak dan kemampuan khusus, serta tujuan menyimak.
Saddhono dan Slamet (2012: 16),
membagi menyimak dalam berbagai jenis, antara lain:
1. Menyimak berdasarkan sumber suara
a. Intrapersonal listening atau
menyimak intrapribadi, sumber suara yang disimak berasal dari diri sendiri. Ini
terjadi di saat kita menyendiri merenungkan nasib diri, menyesali perbuatan
sendiri atau berkata-kata dengan diri sendiri.
b. Interpersonal listening atau
penyimak antar pribadi, sumber suara yang disimak berasal dari luar diri
penyimak, misalnya dalam percakapan, diskusi, seminar, dan sebagainya.
2. Menyimak berdasarkan cara penyimak bahan yang disimak
a. Menyimak ekstensif
Menyimak ekstensif ialah kegiatan
menyimak tidak memerlukan perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak
hanya memahami seluruh secara garis besarnya saja. Menyimak ekstensif meliputi
:
1) Menyimak sosial. Berlangsung dalam
situasi sosial, misalnya orang mengobrol, bercengkerama mengenai hal-hal yang
menarik perhatian semua orang dan saling menyimak satu dengan yang lainnya.
2) Menyimak sekunder. Mendengar secara
kebetulan, maksudnya menyimak sambil mengerjakan sesuatu.
3) Menyimak estetik. Yakni penyimak
duduk terpaku menikmati suatu pertunjukan misalnya lakon drama, cerita, puisi
baik secara langsung maupun mendengarkan radio.
4) Menyimak pasif. Merupakan penyerapan
suatu bahasa tanpa upaya sadar. Contoh ; tukang becak yang biasa mengantar
turis asing secara tidak langsung pandai berkomunikasi menggunakan bahasa
asing.
b. Menyimak Intensif
Menyimak intensif adalah kegiatan menyimak dengan penuh
perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak memahami secara mendalam.
Menyimak intensif meliputi:
1)
Menyimak kritis. Bertujuan untuk memperoleh fakta yang
diperlukan . penyimak menilai gagasan, ide, informasi dari pembicara. Contoh ;
orang yang menghadiri seminar akan memberi tanggapan terhadap isi seminar.
2)
Menyimak interogatif. Merupakan kegiatan menyimak yang
menuntut konsentrasi dan selektivitas, pemusatan perhatian karena penyimak akan
mengajukan pertanyaan setelah selesai menyimak. Contoh ; seseorang yang
diinterogasi oleh Polisi karena telah melakukan kejahatan.
3)
Menyimak penyelidikan. Menyimak dengan tujuan menemukan.
Contoh ; Polisi melakukan menyimak penyelidikan saat tersangka menjawab
pertanyaannya.
4)
Menyimak kreatif. Berhubungan dengan imajinasi seseorang,
penyimak dapat menangkap isi yang terkandung dalam puisi dengan baik karena ia
berimajinasi dan berapresiasi terhadap puisi tersebut.
5)
Menyimak konsentratif. Merupakan kegiatan untuk menelaah
pembicaraan/hal yang disimak. Kegiatan ini memerlukan konsentrasi penuh dari
penyimak agar ide dari pembicara dapat diterima dengan baik.
6)
Menyimak selektif. Dilakukan dengan menampung aspirasi dari
pembicara dengan menyeleksi dan membandingkan hasil simakan dengan hal yang
relevan. Contoh ; menyimak acara televisi dan memilah-milah mana yang boleh
ditonton oleh anak kecil dan mana yang dilarang.
3. Menyimak berdasarkan Tujuan menyimak
Tujuan menyimak dapat dibedakan menjadi:
a. Menyimak sederhana. Terjadi dalam
percakapan ringan dengan teman atau percakapan melalui telepon.
b. Menyimak diskriminatif. Menyimak
untuk membedakan suara atau perubahan suara. Contoh ; orang yang marah
mengeluarkan nada suara yang berbeda dengan orang yang sedang bergembira.
c. Menyimak santai. Menyimak untuk
tujuan kesenangan. Contoh ; film, drama, komedi, dan sebagainya.
d. Menyimak informative. Menyimak untuk
mencari informasi. Contoh ; menyimak siaran televisi, radio pengumuman dan
sebagainya.
e. Menyimak literatur. Menyimak untuk mengorganisasikan
gagasan. Contoh ; membahas hasil penemuan.
f. Menyimak kritis. Adalah sejenis
kegiatan menyimak yang berupa untuk
mencari kesalahan atau kekeliruan bahkan juga butir-butir baik dan benar dari
ujaran seorang pembicara dengan alasan-alasan yang kuat yang dapat diterima
oleh akal sehat. Contoh ; ketika mengikuti seminar proposal skripsi, karena ada
hal yang kurang bisa diterima dan dimengerti, maka saya meminta pada nara
sumber untuk menjelaskan maksudnya.
4. Menyimak berdasarkan taraf aktivitas penyimak
Berdasarkan pada titik pandang aktivitas penyimak dapat
diklarifikasikan:
a. Kegiatan menyimak bertaraf rendah
(silentlistening). Kegiatan menyimak bertaraf rendah berupa penyimak baru
sampai pada kegiatan memberikan dorongan, perhatian, dan menunjang pembicaraan.
Biasanya aktivitas ini bersifannonverbal seperti mengangguk-angguk, senyum,
sikap tertib dan penuh perhatian atau melalui ucapan-ucapan pendek seperti ;
benar, saya setuju, ya, dan sebagainya
b. Kegiatan menyimak bertaraf tinggi
(activelistening). Pada kegiatan ini penyimak sudah dapat mengutarakan kembali
isi bahan simakan. Pengutaraan kembali isi bahan simakan menandakan bahwa
penyimak sudah memahami isi bahan simakan
Sementara Wilson (2008:10),
menyatakn bahwa ada empat jenis menyimak, yaitu:
1. Listening for gist (menyimak inti), ini mengacu pada
kesempatan ketika kita ingin untuk mengetahui gambaran umum tentang apa yang
dikatakan, serta siapa yang berbicara kepada siapa dan mengapa.
2. Listening for specific (menyimak spesifik), ini mengacu
pada kesempatan ketika kita tidak perlu memahami segalanya, tetapi hanya bagian
yang sangat spesifik.
3. Listening in detail (menyimak secara rinci)
4. Inferential listening, ini mengacu pada jenis
mendengarkan ketika kita tahu bagaimana perasaan pembicara.
E. Strategi Menyimak
Menurut Taufina
(2015:16), ada 29 strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan
menyimak siswa antara lain:
1.
Simak
Ulang
Ucap
Langkah-langkah
simak ulang ucap:
a. Siswa
menyimak kalimat yang disebutkan guru.
b. Siswa
mengulang kembalikalimat yangdiucapkan guru di depan kelas, baik yang menunjuk
dengansendirinya maupun ynag ditunjuk oleh guru (minimal 3 siswa dan maksimal5
siswa).
c. Guru
menanggapi hasil pengulangan kalimat yang diucapkan siswa dan memberikan
penghargaan berupa tepuk tangan kepada siswa yang tampil ke depan kelas untuk
mengulang kalimat yang disimak.
d. Siswa
menyimak kembali kalimat yang diebutkan oleh guru (kalimat yang berbda dari
kalimat pertama disebutkan tadi).
e. Siswa
mengulang kembali kalimat yang diucapkan guru di depan kelas sepertikegiatan
pertama tetapi siswa yang sudah tampil ke depan tidak bleh tampil lagi
danseterusnya.
2.
Simak
Kerjakan
Langkah-langkah simak kerjakan:
a. Siswa
berdiri di depan bangku masing-masing.
b. Siswa
menyimak dan mengerjakan apa yang diperintahkan oleh guru (saat guru memberikan
perintah, guru ikut melakukan perintah tetapi tidak melakukannya dengan benar
yang bertujuan untuk lebih melatih simakan dan fokus siswa, misalnya guru
berkata pegang hidung dan guru tidak memegang hidung tetapi memgang selain
hidung seperti telinga dan lainnya).
c. Guru
menanggapi hasil pekerjaan yang dilakukan siswa.
d. Guru
dan siswa bertanya jawab terhadap hal yang diperintahkan misalnya siswa
memegang teling, guru bertanya kepada siswa fungsi telinga, banyak telinga, dan
lainnya.
e. Untuk
kegiatan selanjutnya siswa diminta untuk mempersiapkan buku dan pensil.
f. Siswa
mnyimak kegiatan yang akan dilakukan.
g. Siswa
menyimak dan menggambar apa yang diperintahkan oleh guru di buku masing-masing.
h. Siswa
emperlihatkan hasil gambar yang disimak.
i. Siswa
memberi alasan mengapa menggambar benda tersebut.
j. Guru
menanggapi hasil kerja siswa dan menggambarnya di papan tulis.
k. Siswa
dan guru menyimpulkan gambar daripermainan tadi.
3.
Simak
Tulis
Langkah-langkah
simak tulis:
a. Siswa
menyimak kalimat yang diucapkan guru.
b. Siswa
menuliskan hasil simakan tersebut di kertas yang telah disiapkan.
c. Bebrapa
siswa membacakan haisl simakannya ke depan kelas dan siswa lainnya memberikan
tanggapan.
d. Guru
menanggapi jawaban dari masing-maing siswa.
e. Siswa
kembali menyimak kalimat yang tadi telah disimak sebelumnya untukmemastikan
jawaban yang benar dan berurutan ( dibacakan secar perlahan).
f. Siswa
di bawh bimbingan guru menyimpulkan urutan yang benar dari simakan tadi.
4.
Simak
Terka
Langkah-langkah
simak terka:
a. Gurumembagi
siswa dalam kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa.
b. Siswa
duduk dalam kelompok masing-masing dan duduksecara lurus dari depan ke
belakang.
c. Siswa
mendengar ketentuan-ketentuan dalam kegiatan (yng mekakukan permainan adalah
masing-masing anggota kelompok yang duduk di bagian sepan. Kelmpok siswa yang
memberitahu jawaban kepada teman yang sedang ikut permainan akan
didiskualifikasi).
d. Siswa
menyimakarahan guru tentang benda yang ditujukan (dalam memberikan deskripsi
benda, guru memberikan deskripsi yang tidak lengkap yang msih mengarah kebanyak
benda dan dilanjutkan ketikaada siswa bertanya atau ada kelompok siswa yang
salah menjawab).
e. Siswa
bertnya jawab dengan guru untuk membuka petunjuk selanjtnya yang berkaitan
dengan beda yang ditujukan.
f. Siswa
mendenganrkan petunjuk breikautnya yang berhubungan benda yang ditujukan.
g. Siswa
yang pertama menunjuk tangan, menyebutkan isi jawabannya di depan kelas dan
jika jawaban siswa benar, mendapatkan poin 10
poin untuk kelompoknya dan jika salah maka siswa yang menunjuk kedua
yang menjawab dan seterusnya.
h. Gurumeminta
alasan siswa mengapa menjawab benda tersebut.
i. Guru
dan siswa bertanya jawab terhadap benda yang diterka misalnya fungsinya dan
lain-lain.
j. Siswa
yang duduk di baris depan pindah ke baris paling belakang dan digantikan oleh
siswa yang duduk di bangku kedua dan seterusnya.
k. Guru
memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapatkan poin terbanyak.
5.
Simak
Memperluas Kalimat
Langkah-langkah
simak memperluas kalimat:
a. Siswa
menyimak kalimat yang diucapkan guru.
b. Siswa
mengulang kembali kalimat/ kata yang diucapkan guru.
c. Siswa
menyimak kembali kalimat/kata yang diucapkan guru (kelanjutan kalimat pertama
diucapkan) dan seterusnya.
d. Siswa
menggabungkan kalimat/ kata yang sudah disimak menjadi 1 kalimat.
e. Guru
menunjuk beberapa siswa atau siswa yang menunjuk engan sendirinya untuk
menyebutkan kembali kalimat yang telah digabung kedepan kelas.
f. Guru
menanggapi jawaban siswa.
g. Siswa
mengulang mengucapkan kalimat yang telah digabung secar serantak.
h. Siswa
mengumpulakn kalimat yang telah ditulis di buku kepada guru.
6.
Simak
Rangkuman
Langkah-langkah
simak rangkuman:
a. Siswa
menyimak wacana yang dibacakan guru dan setiap siswa mencatat hal-hal penting
yang terdapat dalam wacana.
b. Masing-masing
sisawa dalam menyususn simpulan dari wacana yang telah disimak.
c. Masing-masing
hasil rangkuman dari simakan wacana ke depan kelas.
d. Guru
dan siswa menaggapi hasil rangkuman masing-masing kelompok.
e. Siswa
menggumpulkan rangkumannya kepada guru.
7.
Simak
Menemukan Benda
Langkah-langkah
simak menemukan benda:
a. Siswa
menyimak ketentuan-ketentuan yang ada dalam kegiatan..
b. Siswa
dibagi menjadi beberapa kelompok yang dalam kelompok terdapat 5 orang siswa.
c. Semua
anggota kelmpok berdiri dan berkumpul sesuai dengan kelompok masing-masing.
d. Guru
mempersiapkan benda-benda dalam sebuah kardus atau boleh juga lebih dari 1 kardus. Sebagian benda dalam
kardus adalah benda yang ingin ditemukan oleh siswa dan ssebagian lagi terdapat
di lingkungan siswa sendiri seperti dalam tas siswa sendiri seperti buku, pena,
dan lainnya.
e. Siswa
mendengarkan petunjuk benda-benda yang akan dicari.
f. Siswa
bekerja sama mencari benda yang disebutkan oleh guru mengangkatat tangan dan
memperlihatkan kepada temannya (berdiri di depan kelas) dan jika salah maka
digantikan oleh kelmpok lain yang menunjuk tangan kedua.
g. Siswa
dari kelompok lain menanggapi temuan benda tersebut.
h. Guru
meminta lasan siswa mengapa mengambir benda tersebut.
i. Siswa
kembali duduk ke dalam kelompok masing-masing dan melakukan kegiatan yang
serupa.
8.
Bisik
Berantai
Langkah-langkah
bisik berantai:
a. Siswa
dibagi dalam beberapa kelompk yang dalam kelompok terdapat 5 orang siswa.
b. Siswa
duduk dalan kelompk masing dan duduk secra lurus dari depan ke belakang di
bawah bimbingan guru.
c. Siswa
mendengarketentuan-ketentuan dalam kegiatan ( siswa paling depan membisikkan
kepada siswa di bangku kedua ke bamgku ketiga dan seterusnya).
d. Setiap
anggota kelompk pada barisan depan diajak ke luar kelas oleh guru untuk
memberikan kalimat yang akan dibisikan kepada temann-temannya.
e. Siswa
kembali ke tempat duduk masing-masing.
f. Siswa
mendngarkan aba-aba pertanda mulai membisikkan kepada teman di belakangnya.
g. Siswa
yang paling belakang mencatat apa yang dibisikkan teman di depannya dan
mengumpulkan kepda guru.
h. Guru
membacakan hasil tulisan hasl simakan masing-masing anggota kelompk.
i. Siswa
yang duduk di barisan pertama tadi memberikan tanggapannya.
j. Masing-masng
anggota kelompok yang duduk di barisan depan dan kedua menyebutkan kembali apa
yang disimaknya.
k. Kelmpok
siswa yang benar mendapat nilai 10.
l. Siswa
yang duduk di barisan depan pindah ke barisan paling belakang digantikan oleh
siswa yang duduk dibangku kedua dan seterusnya.
m. Guru
kembali melakukan kegiatan yang sama seperti kegiatan pertama.
n. Guru
mrmbrikan penhargaan kepada kelompok yang mendapatkan poin terbanyak.
9.
Simak
menyelesaikan Cerita
Langkah-langkah
simak menyelesaikan cerita:
a. Siswa
dibagi dalam beberapa kelompk yang dalam kelompok terdapat 5 orang siswa.
b. Masing-masing
siswa menyimak cerita yang dibacakan oleh guru.
c. Guru
berhenti bercerita jika saat bercerita terdapat nilai-nilai kehidupan dan
bertanya jawab dengan siswa.
d. Siswa
mencatat hal-hal yang dirasa penting.
e. Masing-masng
kelompk menceritakan kembali cerita yang disimak.
f. Guru
menghentikan cerita yang diceritakan oleh kelompok pertama dan dilanjutkan
ceritanya oleh kelompok kedua dan seterusnya sampai kelompk terakhir yang
mengakhiri cerita.
g. Guru
memberikan penilaian terhadap kesinambungan siswa.
10.
Identifkasi Kata Kunci
Langkah-langkah
identifikasi kata kunci:
a. Siswa
menyimak penjelasan dari guru tentang bagaimana cara menemukan kata kunci dalam
sebuah wacana.
b. Siswa
menyimak contoh wacana yang dibacakan oleh guru dan guru menulis kata kunci
dari wacana tersebut di papan tulis.
c. Siswa
diminta menyimak wacana yang dibacakan oleh guru.
d. Siswa
menentukan kata kunci yang terdapat dalam kalimat tersebut.
e. Siswa
membuat sebuah wacana dari kata kunci tersebut.
f. Siswa
menyebutkan kata kunci yang ada dalam wacana tersebut di depan kelas dan
membacakan wacana yang disusunya berdasarkan kata kunci tersebut.
g. Siswa
menggapi kata kunci yang disampaikan tadi.
h. Siswa
kembali mendengarkan wacana tersebut untuk memastikan apa saja kata kunci yang
sesuia engan wacana tersebut.
i. Siswa
diwah bimbingan guru menyimpulkan kata kunci yang terdapat dalam wacana tersebut.
11.
Identifikasi
Kalimat Topik
Langkah-langkah
identifikasi kalimat topik:
a. Siswa
mendengarkan penjelasan guru tentang pengertian ide pokok.
b. Siswa
bertanya jawab terhadap kegiatan yang akakn dilakukan.
c. Siswa
mentimak wacana yang dibacakan oleh guru (wacana pertama memuat ide pokok di
awal paragraf).
d. Guru
meminta siswa memberikan pendapatnya tentang ide pokok yang disampaikan tadi.
e. Guru
meminta pendapat siswa lainnya tentang ide pokok wacana teresbut dan meminta
alasannya.
f. Siswa
bersama guru menyimpulkan ide pokok paragraf tersebut.
12.
Parafrase
Langkah-langkah
parafrase:
a. Siswa
menyimak penjelasn guru tentang parafrase.
b. Siswa
mempersiapkan perlengkapan untuk kegiatan (buku dan pena).
c. Siswa
menyimak puisi yang dibacakan guru.
d. Siswa
menulis prosa yang berhubungan dengan puisi yang telah dibacakan (isi dari
puisi tersebut).
e. Beberapa
siswa membacakan prosa yang telah dibuatnya ke depan kelas.
f. Siswa
lain menanggapi prosa yang dibacakan siswa.
g. Siswa
menggumpulkan prosa yang telah dibuat kepada guru.
h. guru
menuliskan puisi yang dibacakan di papan tulis.
i. Siswa
di bawah bimbingan guru menyebutkan kata kunci yang terdapat pada puisi
tersebut untuk merangkai sebuah prosa.
13.
Satu
Mulut Satu Kelas
Langkah-langkah
strategi satu mulut satu kelas:
a. Siswa
mendengarkan penjelasan dari guru tentang hal apa saja yang ditulis saat wacana
dibacakan seperti ide pokok, tokoh dan penkohan, dan lainnya.
b. Siswa
mempersiapkan perlengkapan yang diperlukan seperti buku dan alat tulis lainnya.
c. Siswa
menyimak wacana yang dibacakan guru.
d. Siswa
menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan oleh guru yang berhubungan dengan
wacana tersebut.
e. Siswa
menggumpulkan jawabannya kepada guru.
f. Siswa
menyebutkan jawabannya dari soal yang diberikan guru di depan kelas.
g. Siswa
lain menanggapi jawaban tersebut.
h. Guru
kenbali membacakan kalimat dalam wacana yang berhubungan dengan isi jawaban
pertanyaan tersebut.
i. Siwa
di bawah bimbingan gurumenyebutkan jawaban yang benar dari soal tersebut.
14.
Satu
Rekaman Satu Kelas
Langkah-langkah
satu rekaman satu kelas:
a. Siswa
menyimak ketentuan-ketentuan yang dilakukan dalam kegiatan misalnya tidak boleh
mecontek dan lainnya.
b. Siswa
mencatat prtanyaan yang diberikan oleh guru, yang jawaban pertanyaan tersebut
diisi saat rekaman waca diputar.
c. Siswa
menyimak rekaman wacana dan menjawab pertanyaan yang diberikan.
d. Siswa
menggumpulkan jawaban pertanyaan kepada guru.
e. Siswa
menyebutkan jawaban dari pertanyaan di depan kelas dan siswa lain menagapi
jawaban tersebut.
f. Guru
mengulang kembali rekaman wacana tersebut untuk memastikan jawaban yang benar.
g. Siswa
di bawah bimbingan guru menyimpulkan jawaban yang benar dari pertanyaan
tersebut.
15.
Grup
Cloze
Langkah-langkah
grup cloze
a. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok.
b. Siswa duduk dikelompok masing-masing dibawah bimbingan
guru.
c. Siswa menyimak wacana yang dibacakan oleh guru.
d. Siswa dan guru bertanya jawab apabila saat bercerita ada
nilai-nilai kehidupan.
e. Siswa kembali mendengarkan wacana tersebut tapi dalam
keadaan yang tidak lengkap atau ada kata-kata yang dihapus.
f. Kelompok yang pertama menjawab kata-kata yang kososng.
g. Kelompok yang lain menanggapi jawaban.
h. Untuk mematikan jawaban guru mengulang kalimat dalam
wacana secara penuh.
i. Guru melanjutkan ceritanya kembali dan berhenti pada saat
ada kalimat yang kosong dan melakukan kegiatan seperti kegiatan pertama.
j. Guru kembali membacakan wacana dan kembali menekankan
pada kalimat yang kata-katanya kosong.
16.
Libat
Cakap
a. Guru memajangkan gambar wartawan di depan kelas.
b. Siswa bertanya jawab tentang gambar yang dipajangkan
tersebut.
c. Siswa mendengarkan informasi dari guru bahwa akan
diadakan kegiatan wawancara.
d. Siswa mempersiapkan perlengkapan untuk melakukan
wawancara.
e. Siswa menyusun pertanyaan wawancara dibawah bimbingan
guru.
f. Siswa melakukan wawancara dengan teman sebangku secara
bergantian.
g. Siswa menyimak dan mencatat jawaban yang disampaikan oleh
narasumber.
h. Siswa membuat laporan hasil wawancara.
i. Siswa membacakan hasil wawancara di depan kelas.
j. Siswa yang menjadi nara sumber menanggapi benar atau
salah hasil wawancara.
k. Siswa mengumpulkana hasil wawancara kepada guru.
17.
Bebas
Libat Cakap
a. Siswa mendengarkan informasi dari guru bahwa akan
diadakan kegiatan wawancara.
b. Siswa bertanya jawab tentang kegiatan wawancara yang akan
dilakukan.
c. Siswa mendengarkan aturannya.
d. Siswa mempersiapan perlengkapan yang akan digunakan dalam
wawancara
e. Siswa menyimak dan mencatat yang dibicarakan oleh
narasumber.
f. Siswa membuat laporan hasil simakan dari narasumber.
g. Siswa menyampaikan secara lisan hasil simakan yang
diterimanya saat narasumber menyampaikan pembicaraan.
h. Siswa dan guru menanggapi benar atau salah hasil simakan.
i. Siswa mengumpulkan laporan hasil wawancara kepada guru.
18.
Pemberian
Petunjuk
a. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok.
b. Semua siswa duduk di kelompok masing-masing.
c. Siswa mendengarkan ketentuan dalam kegiatan.
d. Siswa mendengarkan arahan guru tentang benda yang
ditunjuk.
e. Untuk membuka petunjuka selanjutnya siswa bertanya jawab
dengan guru.
f. Siswa mencari benda yang sesuai dengan petunjuk, kelompok
yang pertama menemukan benda tersebut menunjuk tangan dan memperliahatkannya
kedepan kelas serta memberikana alasan kenapa memilih benda tersebut.
g. Kelompokmlaian menanggapi benda tersebut, apaila benda
tersebut maka kelompok selanjutnya menunjuk tangan dan memperlihatkan benda
tersebut di depan kelas begitu selanjutnya.
h. Guru dan siswa bertanya jawab tentang beda tersebut.
i. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang paling
banyak mendapatkan poin.
19.
Menyimak
Ekspositori
a. Siswa mendengarkan atau membaca media masa mengenai
informasi yang terbaru saat ini.
b. Siwa bertanya jawab tentang tugas yang diberikan.
c. Siwa membaca wacana yang diberikan oleh guru.
d. Siwa mencatat hal-hal yang penting dalam wacana tersebut.
e. Siswa menbacakan di depan kelas dan siswa lain memberikan
tanggapan.
f. Guru memeriksa tugas dari masing-masing siswa.
g. Siswa dan guru menyimpulkan bahan simakan.
20.
Menyimak
Kritis
a. Siswa menyimak wacan yang disampaikan oleh guru.
b. Siswa mencatat hal-hal penting dalam simakan.
c. Siswa membuat rangkuman dari wacan tersebut.
d. Guru meminya pendapat pada siswa tentang wacana yang
telah dibacakan.
e. Siswa dapat menjelaskan apa yang disampaikan oleh guru.
f. Siswa menyampaika hasil simakan di depan kelas.
g. Siwa lain menanggapi hasil simakan tersebut.
h. Guru melakukan evaluasi terhadap hasil simakan siswa.
21.
Menyimak
dengan Membuat Catatan
a. Siswa menyimak wacana yang dibacakan oleh guru.
b. Siswa menuliskan hal-hal penting atau pokok dari nteks
yang dibacakan guru.
c. Siswa membacakan hasil catatnnya ke depan kelas.
d. Siswa lain menanggapi catatn dari siswa yang tampil.
e. Guru meminta siswa untuk menggabungkan catatn dan
membentuknya menjadi sebuah wacana singkat.
f. Siswa mengumpulkan hasil karangan singkat tersebut kepada
guru.
22.
Simak
Baca
a. Guru membagikan wacana kepda siswa.
b. Siswa membaca wacana tersebut dalam hati.
c. Masing-masing siswa menyimpulkan wacana tersebut dan
membacakannya ke depan kelas.
d. Siswa lain menanggapi hasil simpulan dari siswa yang
tampil.
e. Guru menyempurnakan simpulan wacana yang disampaikan
siswa.
23.
Simak
Salin
a. Siswa menyimak sebuah teks yang dibacakan.
b. Siswa menuliskan hal-hal penting atau pokok dari teks
yang dibacakan
c. Siswa bertanya jawab tentang wacana yang disampaikan oleh
guru.
d. Siswa membacakan hasil tulisannya ke depan kelas dan
ditanggapi oleh siswa lain.
e. Siswa menyimak masukan yang diberikan guru terhadap
catatannya.
24.
Menyimak
Setuju
a. Siswa menyimak informasi yang diberika oleh guru.
b. Maing-masing siswa mengeluarkan pendapat tenyang wacana
yang dibacakan oleh guru.
c. Siswa lain menanggapi pendapat teamannya tersebut.
d. Guru mengkoreksi
pendapat dari masing-masing siswa.
25.
Menyimak
Selektif
a. Guru menyiapkan rekaman berbagai suara.
b. Siswa mempersiapkan perlengkapan untuk permainan
tersebut.
c. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
d. Siswa duduk dalam kelompok masing-masing.
e. Siswa mendengarkan ketetntuan dalam kegiatan.
f. Siswa menyimak rekaman suara yang diputar oleh guru.
g. Setelah rekaman selesai diputar masing-masing kelompok
mencatat suara apa saja yang ada dalam rekaman tersebut.
h. Maing-masing kelompok mengumpulkan hasil simaka kepada
guru.
i.
Masing-masing kelompok
menyampaikan hasil simakan ke depan kelas.
j.
Masing-masing
kelompok memberikan tanggapan.
k. Siswa kembali mendengarkan suara rekaman tersebut untuk
memastikan suara apa saja yang ada didalam rekaman tersebut.
l.
Siswa di bawah
bimbingan guru menyimpulkan suara apa saj yang ada pada rekaman tersebut.
26.
Menjawab Pertanyaan
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Siswa bertanya jawab tentang kegiatan yang akan
dilakukan.
c. Siswa menyimak cerpen yang disampaikan oleh guru.
d. Siswa bertanya jawab tentang wacana yang disampaikan oleh
guru.
e. Siswa bertanya jawab dengan guru tentang tokoh yang ada
dalam wacana dan amant yang terdapat dalam cerpen.
f. Siswa mendengarkan pesan moral yang disampaikan guru.
27.
Menyimak
Interogatif
a. Siswa diberikan tugas untuk mendengarkan atau membaca
media masa mengenai informasi terbaru saat ini.
b. Siswa bertanya jawab
tentang tugas yang diberikan
c. Siswa membaca wacana yang diberikan oleh guru.
d. Siswa mencatat hal-hal yang penting dalam wacana
tersebut.
e. Siswa membacakannya di depan kelas dan siswa lain
menaggapinya.
f. Guru memeriksa tugas dari masing-masing siswa.
g. Guru bersama siswa menyimpulkan bahan simakan.
28.
Menelaah
Materi simakan
a. Siswa mendengarkan wacana yang dibacakan oleh guru.
b. Siswa mencatat hal-hal penting dalam wacana.
c. Siswa bertanya jawab tentang wacana yang disampaikan oleh
guru.
d. Siswa menelaah tentang tujuan, tema, dan rangkuman dari
wacana ya ng disampaikan oleh guru.
e. Siswa menyimpulkan isi dari wacana tersebut.
f. Siswa membacakan simpulan di depan kelas sedangkan siswa
yang lain memberikan tanggapan.
g. Guru memberikan penyempurnaan rangkuman dari catatan
siswa tersebut.
29. Bermain Drama
a.
Siswa mendengarkan
penjelasan guru tentang drama.
b.
Siswa menyimak
mimik, intonasi, dan ekspresi guru saat membackan drama.
c.
Siswa dibagi
menjadi beberapa kelompok.
d.
Siswa duduk di
kelompok masing-masing.
e.
Masing-masing
kelompok mendapatkan drama yang berbeda.
f.
Masing-masing
kelompok membagi peran.
g.
Masing-masing
kelompok berlatih berlatih peran dalam drama tersebut.
h.
Masing-masing
kelompok menampilkan drama tersebut di depan kelas baik pakai teks maupun tidak
pakai teks drama.
i.
Kelompok lain
memberikan taggapan tetntang penampilan tersebut.
j.
Masing-masing
kelompok mendapatkan masukan dari guru.
k. Masing-masing kelompok diminta berlatih kembali di rumah
dan ditampilkan secara lisan pada pertemuan selanjutnya.
Sedangkan Newton (2009:51),
manyatakan ada dua jenis strategi menyimak, yaitu:
1. Communication
strategies, yaitu strategi untuk membantu pemahaman, misalnya membuat
prediksi sebelum mendengarkan, mendengarkan selektif, dan lain-lain.
2.
Learning strategies, strategi untuk
memperhatikan bentuk bahasa input dari apa yang disimak. misalnya: negosiasi
(mencari klarifikasi), mendengarkan pola, mendengarkan fokus.
Sementara Wilson (2008: 34),
mengemukakan bahwa strategi menyimak dapat dibagi kedalam tiga grup, yaitu:
1. Cognitive strategies, adalah mereka yang kita
gunakan dalam rangka untuk menyelesaikan tugas yang mendesak.
2. Metacognitive
strategies, berhubungan dengan belajar secara umum dan sering memiliki manfaat
jangka panjang.
3. Socio-affective strategies, peduli dengan interaksi
penyimak dengan pembicara dan sikap mereka terhadap apa yang didengar.
F. Berlatih Keterampilan Menyimak dalam Berbagai Wacana
Strategi yang digunakan untuk melatih keterampilan
menyimak adalah “ Menyimak dengan Membuat Catatan”. Dengan contoh wacana di
bawah ini
Pemanfaat Energi Alternatif
Ketergantungan terhadap bahan bakar minyak (BBM) terbukti banyak
mendatangkan masalah. Salah satu faktornya adalah terbatasnya persediaan minyak
bumi. Minyak bumi termasuk kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui. Apabila
dunia melonjak, akan berdampak pada kegiatan masyarakat secara umum.
Upaya untuk mengembangkan energi alternatif mutlak diperlukan. Melalui
berbagai program, pemerintah gencar mengembangkan pemanfaatan energi alternatif
ramah lingkungan dan murah.
Salah satu energi alternatif yang dikembangkan adalah energi biogas dari
kotoran ternak sapi atau kerbau. Kkeuntunggannya bahan mudah didapat, ramah
lingkungan, aman, ekonomis, dan dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan
bakar minyak
BAB
III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan paparan
dari baba pembahasan tentang keterampila menyimak, dapat ditarik simpulan
sebagai berikut :
1.
Menyimak
adalah suatu proses kegiatan mendengarkan bunyi, baik bunyi bahasa ataupun
bunyi nonbahasa dengan penuh perhatian dan aprresiasi agar mendapatkan
informasi dan pemahaman dari segala sesuatu yang disampaikan.
2.
Ada banyak manfaat
menyimak diantaranya:
a.
Menambah ilmu
pengetahuan dan pengalaman hidup yang berharga bagi kemanusian.
b. Meningkatkan intelektualitas serta
memperdalam penghayatan keilmuan dan khazanah ilmu kita.
c. Memperkaya
kosakata kita, menambah perbendaharaan ungkapan yang tepat, bermutu, dan
puitis.
d. Meningkatkan kepekaan dan kepedulian
sosial.
e. Meningkatkan
citra artistik jika yang kita simak itu merupakan bahan simakan yang isinya
halus dan bahasanya.
f. Menggugah kreativitas dan semangat
mencipta kita untuk menghasilkan ujaran–ujaran dan tulisan–tulisan yang berjati
diri.
3.
tuju
Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan
berbahasa yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Setiap
keterampilan itu erat sekali berhubungan dengan tiga keterampilan lainnya
dengan cara yang beraneka-ragam. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa,
biasanya kita melalui suatu hubungan urutan yang tertatur: mula-mula pada masa
kecil kita belajar menyimak bahasa, kemudian berbicara, sesudah itu kita
belajar membaca dan menulis.
Kegiatan menyimak merupakan kegiatan yang cukup kompleks
karena sangat bergantung kepada berbagai unsur yang mendukung. Yang dimaksudkan
dengan unsur dasar ialah unsur pokok yang menyebabkan timbulnya komunikasi
dalam menyimak. Menyimak dengan berkonsentrasi adalah memusatkan pikiran,
perasaan, dan perhatian terhadap bahan simakan yang disampaikan pembicara.
Untuk dapat memusatkan perhatian terhadap bahan simakan yang disampaikan
pembicara dengan baik, penyimak harus dapat menghindari gangguan menyimak, baik
yang berasal dari diri sendiri maupun yang berasal dari luar, penyimak harus
betul-betul memusatkan perhatian kepada materi yang disimak.
Penyimak yang ideal harus bermotivasi mempunyai tujuan
tertentu sehingga untuk menyimak kuat, menyimak secara menyeluruh materi secara
utuh dan padu, menghargai pembicara, penyimak yang baik harus selektif, artinya
harus memilih bagian-bagian yang inti, sungguh-sungguh, penyimak tidak mudah
terganggu, penyimak harus cepat menyesuaikan diri, penyimak harus kenal arah
pembicaraan, penyimak harus kontak dengan pembicara, Kontak dengan pembicara,
merangku, menilai, merespon
B. Saran
Menyimak adalah
suatu keterampilan komunikasi yang terabaikan. Banyak orang kelihatannya
menyimak, tetapi tidak sesuai dengan definisinya. Seseorang lebih sering
berpura-pura menyimak dan pikirannya melayang ke tempat lain.
Sehingga informasi atau hal-hal yang penting tidak ia dapatkan. Maka dari
itu, kita harus menyimak dengan benar, artinya menyimak dengan
menfokuskan perhatian. Kita harus mampu menyimak dengan
menggunakan pemahaman, pengetahuan, penilaian, serta mampu merespon isi dari
pembicaraan. Sehingga informasi-informasi tersebut adalah hal-hal penting yang
patuh kita simpan di memori.
DAFTAR
PUSTAKA
Hamer, Jeremy. 2001. The Practice Of English Language Teaching.
England: Pearson Longman.
Newton, Jonatha. 2009. Teaching ESL/EFL Listening and Speaking.
New York: Routlege Taylor
& Francis Goup.
Saddhono, Kundharu dan Slamet,
St. 2012. Meningkatkan Keterampilan
Berbahasa Indonesia (Teori dan Aplikasi). Bandung: Karya Putra Darwati
Bandung
Santosa, Puji Dkk. Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia SD.
Universitas Terbuka.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menyimak Sebagai Sebuah Keterampilan.
Bandung: ANGKASA
Taufina. 2015. Keterampilan Berbahasa Indonesia Dan Apresiasi Sastra Indonesia Di SD.
Padang: Sukabina Press.
Wilson, JJ. 2008. How To Teach Listening. England: Pearson
Longman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar