Rabu, 20 Januari 2016

makalah menyimak



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial, dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial terkandung suatu maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak dapat terlepas dari individu yang lain. Secara kodrat manusia akan selalu hidup bersama. Dalam kehidupan semacam inilah terjadi interaksi dan komunikasi baik dengan alam lingkungan dengan sesamanya maupun dengan Tuhannya.
Dalam proses interaksi dan komunikasi diperlukan keterampilan berbahasa aktif, kreatif,  produktif dan resetif apresiatif yang mana salah satu unsurnya adalah keterampilan menyimak yang bertujuan untuk menangkap dan memahami pesan ide serta gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa simakan. Dengan demikian menyimak sangat penting dalam proses belajar mengajar..
Dalam kegiatan sehari-hari, menyimak adalah salah satu kegiatan yang sangat penting selain keterampilan yang lainnya. Kegiatan menyimak juga dapat menambah ilmu atau wawasan yang belum dimiliki di antaranya melalui radio, tv, atau langsung dari nara sumbernya. Jadi menyimak memegang peranan penting setelah itu barulah keterampilan berbicara, membaca, dan menulis. Dalam proses belajar mengajar, menyimak sering diabaikan karena tanpa diajarkan pun keterampilan ini dilakukan. Sebenarnya apabila kita memahami konsep menyimak, apapun yang dilakukan tampaknya selalu ada proses menyimaknya. Kenyataan ini terjadi di segala sektor kehidupan. Melalui proses menyimaklah seseorang mengenal konsep segala informasi baik berupa ilmu pengetahuan maupun hal-hal lain yang belum kita kenal.
Peranan menyimak memang cukup mengambil andil besar dalam komunikasi. Dengan menyimak juga,kita secara tidak langsung belajar tata cara berbicara yang baik. Dengan menyimaklah, kita dituntut untuk giat membaca, mencari kebenaran dari isi pembicaraan yang disampaikan oleh si pembicara di buku-buku referensi, begitulah pentingnya menyimak.
.Akan tetapi, menyimak memerlukan proses yang panjang, kita harus benar memahami, menyeleksi informasi-informasi yang penting dan mampu membedakan antara fakta dan pendapat, sehingga informasi yang kita terima dan kita simpan di long term memory adalah informasi yang akurat.
Namun seringkali kita mengabaikan persoalan menyimak. Kita beranggapan bahwa menyimak adalah proses alamiah, kita bisa mendengar secara refleks bunyi-bunyi ujaran melalui alat pendengaran,tanpa mementingkan pemahaman atau informasi yang kita dapat. Oleh karena itulah, dalam makalah ini akan dibahas pengertian, manfaat, tujuan, proses, jenis-jenis dan strategi menyimak, agar dapat membuka wawasan kita tentang menyimak dan dapat menjadi penyimak yang baik.
B.  Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1.    Apa pengertian Menyimak?
2.    Apa manfaat menyimak?
3.    Apa tujuan menyimak?
4.    Apa sajakah jenis-jenis menyimak?
5.    Bagaimana strategi menyimak?
6.    Bagaimana melatih keterampilan menyimak dalam berbagai wacana?

C.  Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.    Untuk mengetahui pengertian menyimak
2.    Untuk mengetahui manfaat menyimak
3.    Untuk mengetahui tujuan menyimak
4.    Untuk mengetahui bagaimana proses menyimak
5.    Untuk mengetahui apa sajakah jenis-jenis menyimak
6.    Untuk mengetahui bagaimana strategi menyimak






BAB II
PEMBAHASAN


A. Pengertian Menyimak
             Menyimak atau mendengarkan berbeda dengan mendengar walaupun keduanya menggunakan alat indra pendengaran yang sama. Mendengar tidak memerlukan aktifitas mental atau pikiran karena mendengar dilakukan tanpa ada tujuan. Sedangkan menyimak adalah kegiatan mendengar yang disengaja dan mempunyai tujuan/rencana dan pemahaman. Menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang aktif reseptif. Artinya ketika sesorang menyimak harus mengaktifkan pikirannya untuk dapat mengidentifikasi bunyi-bunyi bahasa, memahaminya dan menafsirkan maknanya sehingga tertangkap pesan yang disampaikan pembicara.
Menyimak merupakan keterampilan berbahasa paling awal yang dilakukan oleh manusia. Sebelum anak dapat berbicara, membaca dan menulis, kegiatan menyimaklah yang pertama dilakukan. Senada dengan hal tersebut, Newton (2009:37), menyatakan bahwa menyimak adalah proses alamih sebelum dapat berbicara, menyimak merupakan tahap perkembangan bahasa pertama yang dialamih oleh manusia. Newton mengemukakan bahwa menyimak secara umum dapat diartikan sebagai proses pasif dimana pendengar menerima informasi yang dikirim oleh sesorang pembicara.
Menyimak dikatakan sebagai kegiatan berbahasa reseptif dalam suatu kegiatan bercakap-cakap dengan medium dengar maupun medium pandang. Bercakap-cakap memang berciri interaktif, tetapi tidak semua wacana lisan bersifat interaktif dan timbal balik (Saddhono dan Slamet, 2012:13)
Tarigan (2008:31), menyatakan bahwa menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambing-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interprestasi untuk memperoleh informasi, menagkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
            Menurut Taufina (2015:3), menyimak adalah suatu bentuk keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif dan melibatkan pemahaman pesan atau lambing-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman apresiasi, serta interprestasi untuk memperoleh informasi, menagkap isu atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan pembicara melalui ujuaran atau bahasa lisan.
            Bersasarkan pendapat-pendapat ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan bunyi, baik bunyi bahsa maupun bunyi nonbahasa dengan penuh perhatian dan apresiasi agar mendapatkan informasi dan pemahaman dari segala sesuatu yang disampaikan.

B. Manfaat Menyimak
            Belajar berbahasa diawali dengan kegiatan menyimak, jadi dapat diartikan bahwa menyimak adalah dasar atau landasan belajar berbahasa. Dengan proses menyimak, seseorang dapat menguasai pengucapan fonem, kosakata, dan kalimat. Pemahaman terhadap fonem, kosakata dan kalimat ini sangat membantu yang bersangkuta kedalam berbagai kegiatan, seperti berbicara, membaca, dan menulis (Saddhono dan Slamet, 2012:13)
            Sebagaimana telah diuraikan diatas, bahwa anak dapat berbicara setelah mereka menyimak dengan tekun apa yang diucapkan oleh Ibu, Ayah, atau kakak serta guru di sekolah. Orang dapat membaca dapat membaca dengan benar pada mulanya didahului oleh kegiatan menyimak, begitu juga dengan menulis. Hal tersebut jelaslah bahwa kegiatan menyimak benar-benar menunjang keterampilan bahasa yang lain. Harmer (2001:228), meyatakan bahwa menyimak sangat penting, karena memberikan kesempatan yang sempurna untuk mendengar suara lain selain guru, memungkinkan siswa untuk memperoleh kebiasaan berbicara yang baik sebagai akibat dari mereka menyerap bahasa, dan membantu untuk meningkatkan pengucapan mereka sendiri.
Menurut Setiawan (dalam Taufina, 2015:3) manfaat menyimak ada banyak antara lain sebagai berikut:
a.    Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup yang berharga bagi kemanusiaan sebab menyimak memiliki nilai informatif yaitu memberikan masukan–masukan tertentu yang menjadikan kita lebih berpengalaman.
b.     Meningkatkan intelektualitas serta memperdalam penghayatan keilmuan dan khazanah ilmu kita.
c.     Memperkaya kosakata kita, menambah perbendaharaan ungkapan yang tepat, bermutu, dan puitis. Orang yang banyak menyimak komunikasinya menjadi lebih lancar dan kata–kata yang digunakan lebih variatif.
d.    Memperluas wawasan, meningkatkan penghayatan hidup, serta membina sifat terbuka dan obyektif.
e.    Meningkatkan kepekaan dan kepedulian sosial.
f.       Meningkatkan citra artistik jika yang kita simak itu merupakan bahan simakan yang isinya halus dan bahasanya. Banyak menyimak dapat menumbuh suburkan sikap apresiatif, sikap menghargai karya atau pendapat orang lain dan kehidupan ini serta meningkatkan selera estetis kita.
g.    Menggugah kreativitas dan semangat mencipta kita untuk menghasilkan ujaran–ujaran dan tulisan–tulisan yang berjati diri. Jika banyak menyimak, kita akan mendapatkan ide–ide yang cemerlang dan segar, pengalaman hidup yang berharga. Semua itu akan mendorong kita untuk giat berkarya dan kreatif.
            Saddhono dan Slamet (2012:13), juga mengungkapkan bahwa peranan menyimak untuk:
1.      Menunjang landasan berbahasa.
2.      Penunjang keterampilan berbicara, membaca, dan menulis.
3.      Pelancar komunikasi lisan.
4.      Penambah Informasi.

C. Tujuan Menyimak
Komunikasi lisan dapat dapat disampaikan dalam bentuk jarak dekat atau jarak jauh, dengan dua arah atau satu arah. Penyimak haruslah benar-benar memperhatikan dan memehami apa yang disampaikan oleh pembicara agar tidak terjadi kesalahpahaman. Selanjutnya yang bersangkutan dapat memberikan reaksi, respon, atau tanggapan yang tepat.
Santosa dkk, menyatakan bahwa menyimak merupakan salah satu keterampilan yang sangat penting untuk memperoleh pengetahuan, baik dalam kehidupan sehari- hari maupun dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Kegiatan ini tidak sama dengan dengan kegiatan melihat. Pengamatan dilaksanakan dengan memanfaatkan seluruh panca indra yang mungkin biasa digunakan untuk memperhatikan hal yang diamati. Kemudian, mencatat apa yang diamati, memilah milah bagiannya berdasarkan kriteria tertentu berdasarkan tujuan pengamatan, serta mengolah dan hasil pengamatan dan menuliskan hasilnya.
Berbagai informasi dan pengetahuan dapat kita serap lewat proses menyimak. Melalui siaran radio, TV, pembicaraan parah ahli di dalam diskusi dapat kita nikmati lewat proses menyimak, tergantung dengna tujuan atau untuk apa kiya menyimak. Menurut Wilson (2008:9), tujuan utama menyimak adalah pengumpulan informasi dan kesenangan, meskipun ada alasan lain, seperti empati, penilaian dan kritik.
Solchan (dalam Taufina, 2015:4), menyebutkan ada dua aspek tujuan yang perlu diperhatikan dalam proses menyimak, yaitu: adanya pemahaman dan tanggapan penyimak terhadap pesan pembicara, dan pemahaman dan tanggapan penyimak terhadap pesan itu sesuai dengan kehendak pembicara. Berdasarkan dua asapek tujuan tersebut, kalau di perinci lebih jauh maka tujuan menyimak dapat disusun sebagai berikut:
1.    Mendapatkan fakta. Mendapatkan fakta dapat dilakukan dengan berbagai cara, bisa melalui keterampilan menyimak bisa pula melalui membaca. Menyimak sesuatu informasi bisa didapat melalui radio, televisi, pertemuan maupun ceramah- ceramah. Sedangkan membaca bisa dilakukan melalui koran, majalah dan buku- buku.
2.    Menganalisis fakta. Tujuan menyimak adalah menganalisis fakta yang merupakan proses menaksir fakta- fakta atau informasi sampai pada tingkat unsur- unsurnya dan menaksir sebab akibat yang terkandung dalam fakta tersebut. Tujuan penyimak supaya lebih bisa memahami informasi yang diperolehnya. Selanjutnya fakta- fakta tersebut dianalisis lebih mendalam sehingga betul- betul dipahami maknanya.
3.    Mengevaluasi fakta. Jika fakta itu sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan berarti fakta itu dapat diterima. Tapi jika data tersebut kurang bermutu dan tidak akurat serta kurang relevan dengan pengetahuan  dan pengalaman penyimak maka penyimak akan menolak fakta tersebut.
4.    Mendapatkan inspirasi. Inspirasi sering digunakan untuk alasan dalam menyimak, atau semata- mata mendapatkan inspirasi atau ilham. Pembicaraan inspiratif cukup banyak apalagi pembicara bisa dan pandai mendorong, menyenyuh emosi pendengar untuk memberikan semangat. Jika seseorang memerlukan inspirasi dalam hal pendidikan tentunya harus banyak menyimak dalam hal- hal pendidikan.
5.    Mendapatkan hiburan. Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan hiburan, dan hiburan tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan kegiatan menyimak yang bisa menyegarkan pikiran, menyenangkan hati dan menghibur diri. Hiburan bisa diperoleh dari radio dan televisi.
6.    Memperbaiki kemampuan berbicara. Menyimak dapat memperbaiki kemampuan seseorang dalam berbicara dan menyampaikan pikiran. Penyimak harus mampu memilih dan menyusun kata- kata sehingga bermakna karena kegiatan menyimak bukan kegiatan yang disengaja.
Sedangkan Hunt (dalam Saddhono dan Slamet, 2012:13), menyatakan bahwa tujuan menyimak adalah sebagai berikut:
1.    Untuk memperoleh informasi yang bersangkut paut dengan pekerjaan atau profesi.
2.    Agar menjadi lebih efektif dalam hubungan antar pribadi dalam kehidupan sehari-hari di rumah, di tempat kerja, dan di dalam kehidupan bermasyarakat.
3.    Untuk mengumpulkan data agar dapat membuat kesimpulan-kesimpulan yang masuk akal.
4.    Agar dapat memberikan respons yang tepat terhadap segala sesuatu yang didengar.

D. Jenis-Jenis Menyimak
            Tujuan menyimak pada dasarnya adalah untuk memperoleh informasi, menangkap isi serta memahami makna komunikasi yang disampaikan oleh pembicara melalui ujaran. Di samping tujuan umum tersebut telah dinyatakan pula tujuan khusus, tergantung aspek mana yang perlu mendapatkan tekanan, yang menyebabkan aneka ragam kegiatan menyimak. Dasar penilikan terhadap pengklasifikasian menyimak antara lain: sumber suara, cara menyimak, taraf hasil simakan, keterlibatan menyimak dan kemampuan khusus, serta tujuan menyimak.
            Saddhono dan Slamet (2012: 16), membagi menyimak dalam berbagai jenis, antara lain:

1.    Menyimak berdasarkan sumber suara

a.    Intrapersonal listening atau menyimak intrapribadi, sumber suara yang disimak berasal dari diri sendiri. Ini terjadi di saat kita menyendiri merenungkan nasib diri, menyesali perbuatan sendiri atau berkata-kata dengan diri sendiri.
b.    Interpersonal listening atau penyimak antar pribadi, sumber suara yang disimak berasal dari luar diri penyimak, misalnya dalam percakapan, diskusi, seminar, dan sebagainya.

2.    Menyimak berdasarkan cara penyimak bahan yang disimak

a. Menyimak ekstensif
Menyimak ekstensif ialah kegiatan menyimak tidak memerlukan perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak hanya memahami seluruh secara garis besarnya saja. Menyimak ekstensif meliputi :
1)   Menyimak sosial. Berlangsung dalam situasi sosial, misalnya orang mengobrol, bercengkerama mengenai hal-hal yang menarik perhatian semua orang dan saling menyimak satu dengan yang lainnya.
2)   Menyimak sekunder. Mendengar secara kebetulan, maksudnya menyimak sambil mengerjakan sesuatu.
3)   Menyimak estetik. Yakni penyimak duduk terpaku menikmati suatu pertunjukan misalnya lakon drama, cerita, puisi baik secara langsung maupun mendengarkan radio.
4)   Menyimak pasif. Merupakan penyerapan suatu bahasa tanpa upaya sadar. Contoh ; tukang becak yang biasa mengantar turis asing secara tidak langsung pandai berkomunikasi menggunakan bahasa asing.

b. Menyimak Intensif
Menyimak intensif adalah kegiatan menyimak dengan penuh perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak memahami secara mendalam. Menyimak intensif meliputi:
1)        Menyimak kritis. Bertujuan untuk memperoleh fakta yang diperlukan . penyimak menilai gagasan, ide, informasi dari pembicara. Contoh ; orang yang menghadiri seminar akan memberi tanggapan terhadap isi seminar.
2)        Menyimak interogatif. Merupakan kegiatan menyimak yang menuntut konsentrasi dan selektivitas, pemusatan perhatian karena penyimak akan mengajukan pertanyaan setelah selesai menyimak. Contoh ; seseorang yang diinterogasi oleh Polisi karena telah melakukan kejahatan.
3)        Menyimak penyelidikan. Menyimak dengan tujuan menemukan. Contoh ; Polisi melakukan menyimak penyelidikan saat tersangka menjawab pertanyaannya.
4)        Menyimak kreatif. Berhubungan dengan imajinasi seseorang, penyimak dapat menangkap isi yang terkandung dalam puisi dengan baik karena ia berimajinasi dan berapresiasi terhadap puisi tersebut.
5)        Menyimak konsentratif. Merupakan kegiatan untuk menelaah pembicaraan/hal yang disimak. Kegiatan ini memerlukan konsentrasi penuh dari penyimak agar ide dari pembicara dapat diterima dengan baik.
6)        Menyimak selektif. Dilakukan dengan menampung aspirasi dari pembicara dengan menyeleksi dan membandingkan hasil simakan dengan hal yang relevan. Contoh ; menyimak acara televisi dan memilah-milah mana yang boleh ditonton oleh anak kecil dan mana yang dilarang.

3. Menyimak berdasarkan Tujuan menyimak

Tujuan menyimak dapat dibedakan menjadi:
a.    Menyimak sederhana. Terjadi dalam percakapan ringan dengan teman atau percakapan melalui telepon.
b.    Menyimak diskriminatif. Menyimak untuk membedakan suara atau perubahan suara. Contoh ; orang yang marah mengeluarkan nada suara yang berbeda dengan orang yang sedang bergembira.
c.    Menyimak santai. Menyimak untuk tujuan kesenangan. Contoh ; film, drama, komedi, dan sebagainya.
d.   Menyimak informative. Menyimak untuk mencari informasi. Contoh ; menyimak siaran televisi, radio pengumuman dan sebagainya.
e.    Menyimak literatur. Menyimak untuk mengorganisasikan gagasan. Contoh ; membahas hasil penemuan.
f.     Menyimak kritis. Adalah sejenis kegiatan menyimak  yang berupa untuk mencari kesalahan atau kekeliruan bahkan juga butir-butir baik dan benar dari ujaran seorang pembicara dengan alasan-alasan yang kuat yang dapat diterima oleh akal sehat. Contoh ; ketika mengikuti seminar proposal skripsi, karena ada hal yang kurang bisa diterima dan dimengerti, maka saya meminta pada nara sumber untuk menjelaskan maksudnya.

4. Menyimak berdasarkan taraf aktivitas penyimak

Berdasarkan pada titik pandang aktivitas penyimak dapat diklarifikasikan:
a.    Kegiatan menyimak bertaraf rendah (silentlistening). Kegiatan menyimak bertaraf rendah berupa penyimak baru sampai pada kegiatan memberikan dorongan, perhatian, dan menunjang pembicaraan. Biasanya aktivitas ini bersifannonverbal seperti mengangguk-angguk, senyum, sikap tertib dan penuh perhatian atau melalui ucapan-ucapan pendek seperti ; benar, saya setuju, ya, dan sebagainya
b.    Kegiatan menyimak bertaraf tinggi (activelistening). Pada kegiatan ini penyimak sudah dapat mengutarakan kembali isi bahan simakan. Pengutaraan kembali isi bahan simakan menandakan bahwa penyimak sudah memahami isi bahan simakan
            Sementara Wilson (2008:10), menyatakn bahwa ada empat jenis menyimak, yaitu:
1.    Listening for gist (menyimak inti), ini mengacu pada kesempatan ketika kita ingin untuk mengetahui gambaran umum tentang apa yang dikatakan, serta siapa yang berbicara kepada siapa dan mengapa.
2.    Listening for specific (menyimak spesifik), ini mengacu pada kesempatan ketika kita tidak perlu memahami segalanya, tetapi hanya bagian yang sangat spesifik.
3.    Listening in detail (menyimak secara rinci)
4.    Inferential listening, ini mengacu pada jenis mendengarkan ketika kita tahu bagaimana perasaan pembicara.

E. Strategi Menyimak
Menurut Taufina (2015:16), ada 29 strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan menyimak siswa antara lain:
1.    Simak Ulang Ucap
Langkah-langkah simak ulang ucap:
a.    Siswa menyimak kalimat yang disebutkan guru.
b.    Siswa mengulang kembalikalimat yangdiucapkan guru di depan kelas, baik yang menunjuk dengansendirinya maupun ynag ditunjuk oleh guru (minimal 3 siswa dan maksimal5 siswa).
c.    Guru menanggapi hasil pengulangan kalimat yang diucapkan siswa dan memberikan penghargaan berupa tepuk tangan kepada siswa yang tampil ke depan kelas untuk mengulang kalimat yang disimak.
d.   Siswa menyimak kembali kalimat yang diebutkan oleh guru (kalimat yang berbda dari kalimat pertama disebutkan tadi).
e.    Siswa mengulang kembali kalimat yang diucapkan guru di depan kelas sepertikegiatan pertama tetapi siswa yang sudah tampil ke depan tidak bleh tampil lagi danseterusnya.

2.    Simak Kerjakan
 Langkah-langkah simak kerjakan:
a.    Siswa berdiri di depan bangku masing-masing.
b.    Siswa menyimak dan mengerjakan apa yang diperintahkan oleh guru (saat guru memberikan perintah, guru ikut melakukan perintah tetapi tidak melakukannya dengan benar yang bertujuan untuk lebih melatih simakan dan fokus siswa, misalnya guru berkata pegang hidung dan guru tidak memegang hidung tetapi memgang selain hidung seperti telinga dan lainnya).
c.    Guru menanggapi hasil pekerjaan yang dilakukan siswa.
d.   Guru dan siswa bertanya jawab terhadap hal yang diperintahkan misalnya siswa memegang teling, guru bertanya kepada siswa fungsi telinga, banyak telinga, dan lainnya.
e.    Untuk kegiatan selanjutnya siswa diminta untuk mempersiapkan buku dan pensil.
f.     Siswa mnyimak kegiatan yang akan dilakukan.
g.    Siswa menyimak dan menggambar apa yang diperintahkan oleh guru di buku masing-masing.
h.    Siswa emperlihatkan hasil gambar yang disimak.
i.      Siswa memberi alasan mengapa menggambar benda tersebut.
j.      Guru menanggapi hasil kerja siswa dan menggambarnya di papan tulis.
k.    Siswa dan guru menyimpulkan gambar daripermainan tadi.

3.    Simak Tulis
Langkah-langkah simak tulis:
a.    Siswa menyimak kalimat yang diucapkan guru.
b.    Siswa menuliskan hasil simakan tersebut di kertas yang telah disiapkan.
c.    Bebrapa siswa membacakan haisl simakannya ke depan kelas dan siswa lainnya memberikan tanggapan.
d.   Guru menanggapi jawaban dari masing-maing siswa.
e.    Siswa kembali menyimak kalimat yang tadi telah disimak sebelumnya untukmemastikan jawaban yang benar dan berurutan ( dibacakan secar perlahan).
f.     Siswa di bawh bimbingan guru menyimpulkan urutan yang benar dari simakan tadi.

4.    Simak Terka
Langkah-langkah simak terka:
a.    Gurumembagi siswa dalam kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa.
b.    Siswa duduk dalam kelompok masing-masing dan duduksecara lurus dari depan ke belakang.
c.    Siswa mendengar ketentuan-ketentuan dalam kegiatan (yng mekakukan permainan adalah masing-masing anggota kelompok yang duduk di bagian sepan. Kelmpok siswa yang memberitahu jawaban kepada teman yang sedang ikut permainan akan didiskualifikasi).
d.   Siswa menyimakarahan guru tentang benda yang ditujukan (dalam memberikan deskripsi benda, guru memberikan deskripsi yang tidak lengkap yang msih mengarah kebanyak benda dan dilanjutkan ketikaada siswa bertanya atau ada kelompok siswa yang salah menjawab).
e.    Siswa bertnya jawab dengan guru untuk membuka petunjuk selanjtnya yang berkaitan dengan beda yang ditujukan.
f.     Siswa mendenganrkan petunjuk breikautnya yang berhubungan benda yang ditujukan.
g.    Siswa yang pertama menunjuk tangan, menyebutkan isi jawabannya di depan kelas dan jika jawaban siswa benar, mendapatkan poin 10  poin untuk kelompoknya dan jika salah maka siswa yang menunjuk kedua yang menjawab dan seterusnya.
h.    Gurumeminta alasan siswa mengapa menjawab benda tersebut.
i.      Guru dan siswa bertanya jawab terhadap benda yang diterka misalnya fungsinya dan lain-lain.
j.      Siswa yang duduk di baris depan pindah ke baris paling belakang dan digantikan oleh siswa yang duduk di bangku kedua dan seterusnya.
k.    Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapatkan poin terbanyak.

5.    Simak Memperluas Kalimat
Langkah-langkah simak memperluas kalimat:
a.    Siswa menyimak kalimat yang diucapkan guru.
b.    Siswa mengulang kembali kalimat/ kata yang diucapkan guru.
c.    Siswa menyimak kembali kalimat/kata yang diucapkan guru (kelanjutan kalimat pertama diucapkan) dan seterusnya.
d.   Siswa menggabungkan kalimat/ kata yang sudah disimak menjadi 1 kalimat.
e.    Guru menunjuk beberapa siswa atau siswa yang menunjuk engan sendirinya untuk menyebutkan kembali kalimat yang telah digabung kedepan kelas.
f.     Guru menanggapi jawaban siswa.
g.    Siswa mengulang mengucapkan kalimat yang telah digabung secar serantak.
h.    Siswa mengumpulakn kalimat yang telah ditulis di buku kepada guru.

6.    Simak Rangkuman
Langkah-langkah simak rangkuman:
a.    Siswa menyimak wacana yang dibacakan guru dan setiap siswa mencatat hal-hal penting yang terdapat dalam wacana.
b.    Masing-masing sisawa dalam menyususn simpulan dari wacana yang telah disimak.
c.    Masing-masing hasil rangkuman dari simakan wacana ke depan kelas.
d.   Guru dan siswa menaggapi hasil rangkuman masing-masing kelompok.
e.    Siswa menggumpulkan rangkumannya kepada guru.

7.    Simak Menemukan Benda
Langkah-langkah simak menemukan benda:
a.    Siswa menyimak ketentuan-ketentuan yang ada dalam kegiatan..
b.    Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang dalam kelompok terdapat 5 orang siswa.
c.    Semua anggota kelmpok berdiri dan berkumpul sesuai dengan kelompok masing-masing.
d.   Guru mempersiapkan benda-benda dalam sebuah kardus atau boleh juga   lebih dari 1 kardus. Sebagian benda dalam kardus adalah benda yang ingin ditemukan oleh siswa dan ssebagian lagi terdapat di lingkungan siswa sendiri seperti dalam tas siswa sendiri seperti buku, pena, dan lainnya.
e.    Siswa mendengarkan petunjuk benda-benda yang akan dicari.
f.     Siswa bekerja sama mencari benda yang disebutkan oleh guru mengangkatat tangan dan memperlihatkan kepada temannya (berdiri di depan kelas) dan jika salah maka digantikan oleh kelmpok lain yang menunjuk tangan kedua.
g.    Siswa dari kelompok lain menanggapi temuan benda tersebut.
h.    Guru meminta lasan siswa mengapa mengambir benda tersebut.
i.      Siswa kembali duduk ke dalam kelompok masing-masing dan melakukan kegiatan yang serupa.

8.    Bisik Berantai
Langkah-langkah bisik berantai:
a.    Siswa dibagi dalam beberapa kelompk yang dalam kelompok terdapat 5 orang siswa.
b.    Siswa duduk dalan kelompk masing dan duduk secra lurus dari depan ke belakang di bawah bimbingan guru.
c.    Siswa mendengarketentuan-ketentuan dalam kegiatan ( siswa paling depan membisikkan kepada siswa di bangku kedua ke bamgku ketiga dan seterusnya).
d.   Setiap anggota kelompk pada barisan depan diajak ke luar kelas oleh guru untuk memberikan kalimat yang akan dibisikan kepada temann-temannya.
e.    Siswa kembali ke tempat duduk masing-masing.
f.     Siswa mendngarkan aba-aba pertanda mulai membisikkan kepada teman di belakangnya.
g.    Siswa yang paling belakang mencatat apa yang dibisikkan teman di depannya dan mengumpulkan kepda guru.
h.    Guru membacakan hasil tulisan hasl simakan masing-masing anggota kelompk.
i.      Siswa yang duduk di barisan pertama tadi memberikan tanggapannya.
j.      Masing-masng anggota kelompok yang duduk di barisan depan dan kedua menyebutkan kembali apa yang disimaknya.
k.    Kelmpok siswa yang benar mendapat nilai 10.
l.      Siswa yang duduk di barisan depan pindah ke barisan paling belakang digantikan oleh siswa yang duduk dibangku kedua dan seterusnya.
m.  Guru kembali melakukan kegiatan yang sama seperti kegiatan pertama.
n.    Guru mrmbrikan penhargaan kepada kelompok yang mendapatkan poin terbanyak.

9.    Simak menyelesaikan Cerita
Langkah-langkah simak menyelesaikan cerita:
a.    Siswa dibagi dalam beberapa kelompk yang dalam kelompok terdapat 5 orang siswa.
b.    Masing-masing siswa menyimak cerita yang dibacakan oleh guru.
c.    Guru berhenti bercerita jika saat bercerita terdapat nilai-nilai kehidupan dan bertanya jawab dengan siswa.
d.   Siswa mencatat hal-hal yang dirasa penting.
e.    Masing-masng kelompk menceritakan kembali cerita yang disimak.
f.     Guru menghentikan cerita yang diceritakan oleh kelompok pertama dan dilanjutkan ceritanya oleh kelompok kedua dan seterusnya sampai kelompk terakhir yang mengakhiri cerita.
g.    Guru memberikan penilaian terhadap kesinambungan siswa.

10.    Identifkasi Kata Kunci
Langkah-langkah identifikasi kata kunci:
a.    Siswa menyimak penjelasan dari guru tentang bagaimana cara menemukan kata kunci dalam sebuah wacana.
b.    Siswa menyimak contoh wacana yang dibacakan oleh guru dan guru menulis kata kunci dari wacana tersebut di papan tulis.
c.    Siswa diminta menyimak wacana yang dibacakan oleh guru.
d.   Siswa menentukan kata kunci yang terdapat dalam kalimat tersebut.
e.    Siswa membuat sebuah wacana dari kata kunci tersebut.
f.     Siswa menyebutkan kata kunci yang ada dalam wacana tersebut di depan kelas dan membacakan wacana yang disusunya berdasarkan kata kunci tersebut.
g.    Siswa menggapi kata kunci yang disampaikan tadi.
h.    Siswa kembali mendengarkan wacana tersebut untuk memastikan apa saja kata kunci yang sesuia engan wacana tersebut.
i.      Siswa diwah bimbingan guru menyimpulkan kata kunci yang terdapat dalam wacana tersebut.

11.    Identifikasi Kalimat Topik
Langkah-langkah identifikasi kalimat topik:
a.    Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pengertian ide pokok.
b.    Siswa bertanya jawab terhadap kegiatan yang akakn dilakukan.
c.    Siswa mentimak wacana yang dibacakan oleh guru (wacana pertama memuat ide pokok di awal paragraf).
d.   Guru meminta siswa memberikan pendapatnya tentang ide pokok yang disampaikan tadi.
e.    Guru meminta pendapat siswa lainnya tentang ide pokok wacana teresbut dan meminta alasannya.
f.     Siswa bersama guru menyimpulkan ide pokok paragraf tersebut.

12.    Parafrase
Langkah-langkah parafrase:
a.    Siswa menyimak penjelasn guru tentang parafrase.
b.    Siswa mempersiapkan perlengkapan untuk kegiatan (buku dan pena).
c.    Siswa menyimak puisi yang dibacakan guru.
d.   Siswa menulis prosa yang berhubungan dengan puisi yang telah dibacakan (isi dari puisi tersebut).
e.    Beberapa siswa membacakan prosa yang telah dibuatnya ke depan kelas.
f.     Siswa lain menanggapi prosa yang dibacakan siswa.
g.    Siswa menggumpulkan prosa yang telah dibuat kepada guru.
h.    guru menuliskan puisi yang dibacakan di papan tulis.
i.      Siswa di bawah bimbingan guru menyebutkan kata kunci yang terdapat pada puisi tersebut untuk merangkai sebuah prosa.

13.    Satu Mulut Satu Kelas
Langkah-langkah strategi satu mulut satu kelas:
a.    Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang hal apa saja yang ditulis saat wacana dibacakan seperti ide pokok, tokoh dan penkohan, dan lainnya.
b.    Siswa mempersiapkan perlengkapan yang diperlukan seperti buku dan alat tulis lainnya.
c.    Siswa menyimak wacana yang dibacakan guru.
d.   Siswa menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan oleh guru yang berhubungan dengan wacana tersebut.
e.    Siswa menggumpulkan jawabannya kepada guru.
f.     Siswa menyebutkan jawabannya dari soal yang diberikan guru di depan kelas.
g.    Siswa lain menanggapi jawaban tersebut.
h.    Guru kenbali membacakan kalimat dalam wacana yang berhubungan dengan isi jawaban pertanyaan tersebut.
i.      Siwa di bawah bimbingan gurumenyebutkan jawaban yang benar dari soal tersebut.

14.    Satu Rekaman Satu Kelas
Langkah-langkah satu rekaman satu kelas:
a.    Siswa menyimak ketentuan-ketentuan yang dilakukan dalam kegiatan misalnya tidak boleh mecontek dan lainnya.
b.    Siswa mencatat prtanyaan yang diberikan oleh guru, yang jawaban pertanyaan tersebut diisi saat rekaman waca diputar.
c.    Siswa menyimak rekaman wacana dan menjawab pertanyaan yang diberikan.
d.   Siswa menggumpulkan jawaban pertanyaan kepada guru.
e.    Siswa menyebutkan jawaban dari pertanyaan di depan kelas dan siswa lain menagapi jawaban tersebut.
f.     Guru mengulang kembali rekaman wacana tersebut untuk memastikan jawaban yang benar.
g.    Siswa di bawah bimbingan guru menyimpulkan jawaban yang benar dari pertanyaan tersebut.

15.    Grup Cloze
Langkah-langkah grup cloze
a.    Siswa dibagi dalam beberapa kelompok.
b.    Siswa duduk dikelompok masing-masing dibawah bimbingan guru.
c.    Siswa menyimak wacana yang dibacakan oleh guru.
d.   Siswa dan guru bertanya jawab apabila saat bercerita ada nilai-nilai kehidupan.
e.    Siswa kembali mendengarkan wacana tersebut tapi dalam keadaan yang tidak lengkap atau ada kata-kata yang dihapus.
f.     Kelompok yang pertama menjawab kata-kata yang kososng.
g.    Kelompok yang lain menanggapi jawaban.
h.    Untuk mematikan jawaban guru mengulang kalimat dalam wacana secara penuh.
i.      Guru melanjutkan ceritanya kembali dan berhenti pada saat ada kalimat yang kosong dan melakukan kegiatan seperti kegiatan pertama.
j.      Guru kembali membacakan wacana dan kembali menekankan pada kalimat yang kata-katanya kosong.

16.    Libat Cakap
a.    Guru memajangkan gambar wartawan di depan kelas.
b.    Siswa bertanya jawab tentang gambar yang dipajangkan tersebut.
c.    Siswa mendengarkan informasi dari guru bahwa akan diadakan kegiatan wawancara.
d.   Siswa mempersiapkan perlengkapan untuk melakukan wawancara.
e.    Siswa menyusun pertanyaan wawancara dibawah bimbingan guru.
f.     Siswa melakukan wawancara dengan teman sebangku secara bergantian.
g.    Siswa menyimak dan mencatat jawaban yang disampaikan oleh narasumber.
h.    Siswa membuat laporan hasil wawancara.
i.      Siswa membacakan hasil wawancara di depan kelas.
j.      Siswa yang menjadi nara sumber menanggapi benar atau salah hasil wawancara.
k.    Siswa mengumpulkana hasil wawancara kepada guru.

17.    Bebas Libat Cakap
a.    Siswa mendengarkan informasi dari guru bahwa akan diadakan kegiatan wawancara.
b.    Siswa bertanya jawab tentang kegiatan wawancara yang akan dilakukan.
c.    Siswa mendengarkan aturannya.
d.   Siswa mempersiapan perlengkapan yang akan digunakan dalam wawancara
e.    Siswa menyimak dan mencatat yang dibicarakan oleh narasumber.
f.     Siswa membuat laporan hasil simakan dari narasumber.
g.    Siswa menyampaikan secara lisan hasil simakan yang diterimanya saat narasumber menyampaikan pembicaraan.
h.    Siswa dan guru menanggapi benar atau salah hasil simakan.
i.      Siswa mengumpulkan laporan hasil wawancara kepada guru.

18.    Pemberian Petunjuk
a.    Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok.
b.    Semua siswa duduk di kelompok masing-masing.
c.    Siswa mendengarkan ketentuan dalam kegiatan.
d.   Siswa mendengarkan arahan guru tentang benda yang ditunjuk.
e.    Untuk membuka petunjuka selanjutnya siswa bertanya jawab dengan guru.
f.     Siswa mencari benda yang sesuai dengan petunjuk, kelompok yang pertama menemukan benda tersebut menunjuk tangan dan memperliahatkannya kedepan kelas serta memberikana alasan kenapa memilih benda tersebut.
g.    Kelompokmlaian menanggapi benda tersebut, apaila benda tersebut maka kelompok selanjutnya menunjuk tangan dan memperlihatkan benda tersebut di depan kelas begitu selanjutnya.
h.    Guru dan siswa bertanya jawab tentang beda tersebut.
i.      Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang paling banyak mendapatkan poin.

19.    Menyimak Ekspositori
a.    Siswa mendengarkan atau membaca media masa mengenai informasi yang terbaru saat ini.
b.    Siwa bertanya jawab tentang tugas yang diberikan.
c.    Siwa membaca wacana yang diberikan oleh guru.
d.   Siwa mencatat hal-hal yang penting dalam wacana tersebut.
e.    Siswa menbacakan di depan kelas dan siswa lain memberikan tanggapan.
f.     Guru memeriksa tugas dari masing-masing siswa.
g.    Siswa dan guru menyimpulkan bahan simakan.

20.    Menyimak Kritis
a.    Siswa menyimak wacan yang disampaikan oleh guru.
b.    Siswa mencatat hal-hal penting dalam simakan.
c.    Siswa membuat rangkuman dari wacan tersebut.
d.   Guru meminya pendapat pada siswa tentang wacana yang telah dibacakan.
e.    Siswa dapat menjelaskan apa yang disampaikan oleh guru.
f.     Siswa menyampaika hasil simakan di depan kelas.
g.    Siwa lain menanggapi hasil simakan tersebut.
h.    Guru melakukan evaluasi terhadap hasil simakan siswa.

21.    Menyimak dengan Membuat Catatan
a.    Siswa menyimak wacana yang dibacakan oleh guru.
b.    Siswa menuliskan hal-hal penting atau pokok dari nteks yang dibacakan guru.
c.    Siswa membacakan hasil catatnnya ke depan kelas.
d.   Siswa lain menanggapi catatn dari siswa yang tampil.
e.    Guru meminta siswa untuk menggabungkan catatn dan membentuknya menjadi sebuah wacana singkat.
f.     Siswa mengumpulkan hasil karangan singkat tersebut kepada guru.

22.    Simak Baca
a.    Guru membagikan wacana kepda siswa.
b.    Siswa membaca wacana tersebut dalam hati.
c.    Masing-masing siswa menyimpulkan wacana tersebut dan membacakannya ke depan kelas.
d.   Siswa lain menanggapi hasil simpulan dari siswa yang tampil.
e.    Guru menyempurnakan simpulan wacana yang disampaikan siswa.

23.    Simak Salin
a.       Siswa menyimak sebuah teks yang dibacakan.
b.      Siswa menuliskan hal-hal penting atau pokok dari teks yang dibacakan
c.       Siswa bertanya jawab tentang wacana yang disampaikan oleh guru.
d.      Siswa membacakan hasil tulisannya ke depan kelas dan ditanggapi oleh siswa lain.
e.       Siswa menyimak masukan yang diberikan guru terhadap catatannya.

24.    Menyimak Setuju
a.       Siswa menyimak informasi yang diberika oleh guru.
b.      Maing-masing siswa mengeluarkan pendapat tenyang wacana yang dibacakan oleh guru.
c.       Siswa lain menanggapi pendapat teamannya tersebut.
d.      Guru mengkoreksi  pendapat dari masing-masing siswa.

25.    Menyimak Selektif
a.       Guru menyiapkan rekaman berbagai suara.
b.      Siswa mempersiapkan perlengkapan untuk permainan tersebut.
c.       Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
d.      Siswa duduk dalam kelompok masing-masing.
e.       Siswa mendengarkan ketetntuan dalam kegiatan.
f.       Siswa menyimak rekaman suara yang diputar oleh guru.
g.      Setelah rekaman selesai diputar masing-masing kelompok mencatat suara apa saja yang ada dalam rekaman tersebut.
h.      Maing-masing kelompok mengumpulkan hasil simaka kepada guru.
i.        Masing-masing kelompok menyampaikan hasil simakan ke depan kelas.
j.        Masing-masing kelompok memberikan tanggapan.
k.      Siswa kembali mendengarkan suara rekaman tersebut untuk memastikan suara apa saja yang ada didalam rekaman tersebut.
l.        Siswa di bawah bimbingan guru menyimpulkan suara apa saj yang ada pada rekaman tersebut.

26.    Menjawab Pertanyaan
a.       Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b.      Siswa bertanya jawab tentang kegiatan yang akan dilakukan.
c.       Siswa menyimak cerpen yang disampaikan oleh guru.
d.      Siswa bertanya jawab tentang wacana yang disampaikan oleh guru.
e.       Siswa bertanya jawab dengan guru tentang tokoh yang ada dalam wacana dan amant yang terdapat dalam cerpen.
f.       Siswa mendengarkan pesan moral yang disampaikan guru.

27.    Menyimak Interogatif
a.       Siswa diberikan tugas untuk mendengarkan atau membaca media masa mengenai informasi terbaru saat ini.
b.      Siswa bertanya jawab  tentang tugas yang diberikan
c.       Siswa membaca wacana yang diberikan oleh guru.
d.      Siswa mencatat hal-hal yang penting dalam wacana tersebut.
e.       Siswa membacakannya di depan kelas dan siswa lain menaggapinya.
f.       Guru memeriksa tugas dari masing-masing siswa.
g.      Guru bersama siswa menyimpulkan bahan simakan.

28.    Menelaah Materi simakan
a.       Siswa mendengarkan wacana yang dibacakan oleh guru.
b.      Siswa mencatat hal-hal penting dalam wacana.
c.       Siswa bertanya jawab tentang wacana yang disampaikan oleh guru.
d.      Siswa menelaah tentang tujuan, tema, dan rangkuman dari wacana ya ng disampaikan oleh guru.
e.       Siswa menyimpulkan isi dari wacana tersebut.
f.       Siswa membacakan simpulan di depan kelas sedangkan siswa yang lain memberikan tanggapan.
g.      Guru memberikan penyempurnaan rangkuman dari catatan siswa tersebut.

29.    Bermain Drama
a.       Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang drama.
b.      Siswa menyimak mimik, intonasi, dan ekspresi guru saat membackan drama.
c.       Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.
d.      Siswa duduk di kelompok masing-masing.
e.       Masing-masing kelompok mendapatkan drama yang berbeda.
f.       Masing-masing kelompok membagi peran.
g.      Masing-masing kelompok berlatih berlatih peran dalam drama tersebut.
h.      Masing-masing kelompok menampilkan drama tersebut di depan kelas baik pakai teks maupun tidak pakai teks drama.
i.        Kelompok lain memberikan taggapan tetntang penampilan tersebut.
j.        Masing-masing kelompok mendapatkan masukan dari guru.
k.      Masing-masing kelompok diminta berlatih kembali di rumah dan ditampilkan secara lisan pada pertemuan selanjutnya.
            Sedangkan Newton (2009:51), manyatakan ada dua jenis strategi menyimak, yaitu:
1.  Communication strategies, yaitu strategi untuk membantu pemahaman, misalnya membuat prediksi sebelum mendengarkan, mendengarkan selektif, dan lain-lain.
2. Learning strategies, strategi untuk memperhatikan bentuk bahasa input dari apa yang disimak. misalnya: negosiasi (mencari klarifikasi), mendengarkan pola, mendengarkan fokus.
            Sementara Wilson (2008: 34), mengemukakan bahwa strategi menyimak dapat dibagi kedalam tiga grup, yaitu:
1.  Cognitive strategies, adalah mereka yang kita gunakan dalam rangka untuk menyelesaikan tugas yang mendesak.
2. Metacognitive strategies, berhubungan dengan belajar secara umum dan sering memiliki manfaat jangka panjang.
3.  Socio-affective strategies, peduli dengan interaksi penyimak dengan pembicara dan sikap mereka terhadap apa yang didengar.
F. Berlatih Keterampilan Menyimak dalam Berbagai Wacana

            Strategi yang digunakan untuk melatih keterampilan menyimak adalah “ Menyimak dengan Membuat Catatan”. Dengan contoh wacana di bawah ini

Pemanfaat Energi Alternatif

Ketergantungan terhadap bahan bakar minyak (BBM) terbukti banyak mendatangkan masalah. Salah satu faktornya adalah terbatasnya persediaan minyak bumi. Minyak bumi termasuk kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui. Apabila dunia melonjak, akan berdampak pada kegiatan masyarakat secara umum.

Upaya untuk mengembangkan energi alternatif mutlak diperlukan. Melalui berbagai program, pemerintah gencar mengembangkan pemanfaatan energi alternatif ramah lingkungan dan murah.

Salah satu energi alternatif yang dikembangkan adalah energi biogas dari kotoran ternak sapi atau kerbau. Kkeuntunggannya bahan mudah didapat, ramah lingkungan, aman, ekonomis, dan dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak









  


BAB III
PENUTUP

A. Simpulan 
Berdasarkan paparan dari baba pembahasan tentang keterampila menyimak, dapat ditarik simpulan sebagai berikut :
1.       Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan bunyi, baik bunyi bahasa ataupun bunyi nonbahasa dengan penuh perhatian dan aprresiasi agar mendapatkan informasi dan pemahaman dari segala sesuatu yang disampaikan.
2.       Ada banyak manfaat menyimak diantaranya:
a.       Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup yang berharga bagi kemanusian.
b.    Meningkatkan intelektualitas serta memperdalam penghayatan keilmuan dan khazanah ilmu kita.
c.     Memperkaya kosakata kita, menambah perbendaharaan ungkapan yang tepat, bermutu, dan puitis.
d.    Meningkatkan kepekaan dan kepedulian sosial.
e.         Meningkatkan citra artistik jika yang kita simak itu merupakan bahan simakan yang isinya halus dan bahasanya. 
f.     Menggugah kreativitas dan semangat mencipta kita untuk menghasilkan ujaran–ujaran dan tulisan–tulisan yang berjati diri.
3.       tuju

Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Setiap keterampilan itu erat sekali berhubungan dengan tiga keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka-ragam. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, biasanya kita melalui suatu hubungan urutan yang tertatur: mula-mula pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa, kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar membaca dan menulis. 
Kegiatan menyimak merupakan kegiatan yang cukup kompleks karena sangat bergantung kepada berbagai unsur yang mendukung. Yang dimaksudkan dengan unsur dasar ialah unsur pokok yang menyebabkan timbulnya komunikasi dalam menyimak. Menyimak dengan berkonsentrasi adalah memusatkan pikiran, perasaan, dan perhatian terhadap bahan simakan yang disampaikan pembicara. Untuk dapat memusatkan perhatian terhadap bahan simakan yang disampaikan pembicara dengan baik, penyimak harus dapat menghindari gangguan menyimak, baik yang berasal dari diri sendiri maupun yang berasal dari luar, penyimak harus betul-betul memusatkan perhatian kepada materi yang disimak.
Penyimak yang ideal harus bermotivasi mempunyai tujuan tertentu sehingga untuk menyimak kuat, menyimak secara menyeluruh materi secara utuh dan padu, menghargai pembicara, penyimak yang baik harus selektif, artinya harus memilih bagian-bagian yang inti, sungguh-sungguh, penyimak tidak mudah terganggu, penyimak harus cepat menyesuaikan diri, penyimak harus kenal arah pembicaraan, penyimak harus kontak dengan pembicara, Kontak dengan pembicara, merangku, menilai, merespon

B. Saran
Menyimak adalah suatu keterampilan komunikasi yang terabaikan. Banyak orang kelihatannya menyimak, tetapi tidak sesuai dengan definisinya. Seseorang  lebih sering berpura-pura menyimak dan pikirannya melayang ke tempat lain. Sehingga informasi atau hal-hal yang penting tidak ia dapatkan. Maka dari itu, kita harus menyimak dengan benar, artinya menyimak dengan menfokuskan perhatian. Kita harus mampu menyimak dengan menggunakan pemahaman, pengetahuan, penilaian, serta mampu merespon isi dari pembicaraan. Sehingga informasi-informasi tersebut adalah hal-hal penting yang patuh kita simpan di memori.







































DAFTAR PUSTAKA

Hamer, Jeremy. 2001. The Practice Of English Language Teaching. England: Pearson Longman.

Newton, Jonatha. 2009. Teaching ESL/EFL Listening and Speaking. New York: Routlege Taylor & Francis Goup.

Saddhono, Kundharu dan Slamet, St. 2012. Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia (Teori dan Aplikasi). Bandung: Karya Putra Darwati Bandung

Santosa, Puji Dkk. Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Universitas Terbuka.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menyimak Sebagai Sebuah Keterampilan. Bandung: ANGKASA

Taufina. 2015. Keterampilan Berbahasa Indonesia Dan Apresiasi Sastra Indonesia Di SD. Padang: Sukabina Press.

Wilson, JJ. 2008. How To Teach Listening. England: Pearson Longman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar