Pendekatan Penelitian Kualitatif & Kuantitatif
2.1
Paradigma
1.
Moleong,
Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian
Pendidikan Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, halaman 49.
Moleong (2007: 49) paradigma merupakan
pola atau model tentang bagaimana sesuatu distruktur (bagian dan hubungannya)
atau bagaimana bagian-bagian berfungsi (perilaku yang di dalamnya ada konteks
khusus atau dimensi waktu).
2.
Moleong,
Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian
Pendidikan Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, halaman 49.
Menurut Harmon (dalam Moleong, 2007:
49), paradigma adalah cara mendasar untuk mempersepsi, berpikir, menilai dan
melakukan yang berkaitan dengan sesuatu secara khusus tentang realitas.
3.
Creswell,
John W. 1994. Research Design Qualitative
& Quantitave Approaches. United States of America: Sage Publications,
Inc, halaman 1.
Menurut Firestone, 1978; Giola &
Pitre, 1990; Kuhn, 1970 ( dalam Creswell, 1994: 1) Paradigms in the human and
social sciences help us understant phenomena: They advance assumptions about
the social world, how science should be conducted, and what constitutes
legitimate problems, solutions, and criteria of “proof”.
4.
Sugiyono.
2012. Metode Penelitian Pendidikan (
Pendekatan kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta, cv.
Halaman 66.
Menurut Sugiyono ( 2012: 66) paragdima
penelitian diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara
variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan
masalah yang perlu dijawab melalui penelitian , teori yang digunakan untuk
merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analiis statistik
yang akan digunakan.
a.
Paradigma
Pendekatan Penelitian Kualitatif dan Pendekatan Penelitian Kualitatif
Creswell, John W. 1994. Research Design Qualitative & Quantitave
Approaches. United States of America: Sage Publications, Inc, halaman 5.
Assumption
|
Question
|
Quantitative
|
Qualitative
|
Ontological
|
What is the
nature of reality?
|
Reality is
objective and singular, apart from the researcher
|
Reality is
subjective and multiple as seen by participants in a study.
|
Epistemological
|
What is the
relationship of the researcher to that researched?
|
Researcher is
independent from that being researched.
|
Researcher
interactswith that being researched
|
Axiological
|
What is the
role of values?
|
Value-free and
unbiased
|
Value-laden
and biased
|
Rhetorical
|
What is the
language of research?
|
Formal
Based on set
definitions
Impersonal
voice
Use of
accepted quantitative words
|
Informal
Evolving
decisions
Personal voice
Accepted
qualitative process
|
Methodological
|
What is the
process of research?
|
Deductive
process
Cause and effect
Static
design-categories isolated before study
Cntext-free
Generalizations
leading to prediction, explanation, and understanding
Accurate and
reliable througj validity and reability
|
Inductive
process
Mutual
simultaneous shaping of factors
Emerging
design-categories indentified during research process
Context-bound
Pattern,
theories developed for understanding
Accurate and
reliable through verification
|
a.
Paradigma Pendekatan
Penelitian Kualitatatif
1.
Tohirin.
2013. Metode Penlitian Kualitatif Dalam
Pendidikan Dan Bimbingan Konseling. Jakarta. PT Grafindo Persada. Halaman
17
Tohirin (2013: 17) dalam penelitian
kualitatif, paradigma penelitian sering dibuat dalam bentuk skematik.
2.
Soendari,Tjutju.
“Paradigma Penelitian kuantitatif dan Kualitatif”.
4 September 2015. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195602141980032TJUTJU_SOENDARI/Power_Point_Perkuliahan/Penelitian_PKKh/Paradigma_kual.ppt_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf
PARADIGMA
PENELITIAN KUALITATIF
1. Pendekatan penelitian kualitatif
adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme
2. Filsafat postpositivisme sering juga
disebut sebagai paradigma interpretif dan konstruktif
3. Memandang realitas sosial sebagai
sesuatu yang holistik/utuh, kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala
bersifat interaktif (reciprocal
= timbal balik).
4. Pendekatanpenelitian kualitatif
adalah metode penelitian
3.
Wikipedia.
“Metodologi Penelitian” . 3September 2015. https://id.wikipedia.org/wiki/Metodologi_penelitian#Paradigma_kuantitatif
Paradigma kualitatif
a.
Pendekatan
konstruktifis, naturalistis (interpretatif), atau perspektif
postmodernMenekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam ke.
b.
hidupan sosial
berdasarkan kondisi realitas.
c.
Realitas bersifat
subyektif dan berdimensi banyak.
d.
Peneliti
berinteraksi dengan fakta yang diteliti.[
e.
Tidak bebas nilai
dan bias.
f.
Pendekatan
induktif.
g.
Penyusunan teori
dengan analisis kualitatif
4.
Moleong,
Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian
Pendidikan Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, halaman 51.
Paradigma ilmiah ( positivisme) :
1.
Hakikat
kenyataan : kenyataan adalah tunggal, nyata dan fragmentaris
2.
Hubungan
pencari tahu dengan yang tahu : pencari tahu dan yang tahu adalah bebas , jadi
dualisme
3.
Kemungkinan
generalisai: generalisasi atas dasar bebas-waktu dan bebas konteks dimungkinkan
(pernyataan nomotetik)]
4.
Kemungkinan
hubungan sebab akibat: terdapat penyebab sebenarnya yang secar temporer
terhadap atay secara simultan terhadap akibatnya.
5.
Peranan
nilai: inkuirinya bebas nilai
b.
Paragdima
pendekatan penelitian kuantitatif
1.
Moleong,
Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan
Kualitatif.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, halaman 51.
Paradigma naturalistik ( alamiah):
1.
Hakikat
kenyataan: Kenyataan adalah jamak, dibentuk, dan merupakan keutuhan.
2.
Hubungan
pencari tahu dengan yang tahu : pencari
tahu dan yang tahu aktif bersama, jadi tidak dapat dipisahkan
3.
Kemungkinan
generalisai: hanya waktu dan konteks yang mengikat hipotesis kerja ( pernyataan
idiografis yang dimungkinkan)
4.
Kemungkinan
hubungan sebab akibat: setiap keutuhan berada dalam keadaan mempengaruhi secara
bersama-sama sehingga sukar membedakan mana sebab dan mana akibat.
5.
Peranan
nilai: inkuirinya terikat nilai
2.
Wikipedia.“Metodologi
Penelitian”.3September 2015. https://id.wikipedia.org/wiki/Metodologi_penelitian#Paradigma_kuantitatif
Paradigma kuantitatif
a.
Paradigma
tradisional, positivis, eksperimental, empiris.
b.
Menekankan pada pengujian teori-teori melalui
pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan
prosedur statistik.
c.
Realitas bersifat
obyektif dan berdimensi tunggal.
d.
Peneliti
independen terhadap fakta yang diteliti.
e.
Bebas nilai dan
tidak bias.
f.
Pendekatan deduktif.
g.
Pengujian teori
dan analisis kuantitatif.
3.
Soendari,Tjutju.
“Paradigma Penelitian kuantitatif dan Kualitatif”.
4 September 2015.
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195602141980032TJUTJU_SOENDARI/Power_Point_Perkuliahan/Penelitian_PKKh/Paradigma_kual.ppt_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf
PARADIGMA PENELITIAN
KUANTITATIF
a. Metode penelitian kuantitatif
berlandaskan pada filsafat positivisme
b. Filsafat positivisme memandang
realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit,
teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat.
c.
Digunakan
untuk meneliti populasi atau sampel tertentu
d. Pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian
e.
Analisis
data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan.
f.
Metode
penelitian kuantitatif berlandaskan pada filsafat positivisme
g.
Filsafat
positivisme memandang realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan,
relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab
akibat.
h. Digunakan untuk meneliti populasi
atau sampel tertentu
i.
Pengumpulan
data menggunakan instrumen penelitian
j.
Analisis
data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan
2.2
Persamaan &
Perbedaan Pendekatan Penelitian Kualitatif & Kuantitatif
a.
Persamaan
Pendekatan Penelitian Kualitatif & Kuantitatif
1.Syamuchica. “Perbedaan Dan Persamaan Kualitatif Dan Kuantitatif”. 3 September 2015. http://www.maribelajarbk.web.id/2014/12/perbedaan-dan-persamaan-kualitatif-dan-kuantitatif.html
Persamaan Metode Kualitatif dan Metode Kuantitatif
- Merupakan sebuah metode yang digunakan dalam penelitian guna memecahkan sebuah masalah
- Memiliki obyek dan subyek
- Memiliki variabel
- Menerapkan metode pengumpulan data yang sistematis dan terbuka hingga bisa dinilai pihak lain.
- Melibatkan inferensi (simpulan) detil-detil pengamatan empiris ke suatu kesimpulan umum.
- Membandingkan data, mencari kesamaan dan perbedaan untuk menemukan pola tertentu pada data.
- Menggunakan prosedur untuk menghindari kesalahan analisis dan penarikan inferensi.
2. Rofisevenda. “Metodologi Penelitian- Review: Perbedaan Dan Persamaan Metode Kualitatif Dengan Metode Kuantitatif. 3 September 2015.
Persamaan
Metode Kualitatif dan Metode Kuantitatif
1.
Merupakan sebuah
metode yang digunakan dalam penelitian guna memecahkan sebuah masalah
2.
Memiliki obyek
dan subyek
3.
Memiliki variabel
4.
Menerapkan metode pengumpulan data yang
sistematis dan terbuka hingga bisa dinilai pihak lain.
5.
Melibatkan inferensi (simpulan) detil-detil
pengamatan empiris ke suatu kesimpulan umum.
6.
Membandingkan
data, mencari kesamaan dan perbedaan untuk menemukan pola tertentu pada data.
7.
Menggunakan prosedur untuk menghindari
kesalahan analisis dan penarikan inferensi.
3.Hoya, Toni. “Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif”. 4 September 2015. https://www.academia.edu/8471530/METODE_PENELITIAN_KUANTITATIF_DAN_KUALITATIF.
Persamaan Anatara Penelitian
Kuantitatif Dan Penelitian Kualitatif
1. Merupakan sebuah metode yang
digunakan dalam penelitian guna memecahkan sebuah masalah.
2. Memiliki obyek dan subyek
3. Memiliki variabel
4. Menerapkan metode pengumpulan data
yang sistematis dan terbuka hingga bisa dinilai pihak lain.
5. Melibatkan inferensi (simpulan)
detil-detil pengamatan empiris ke suatu kesimpulan umum.
6. Membandingkan data, mencari kesamaan
dan perbedaan untuk menemukan pola tertentu pada data.
7. Menggunakan prosedur untuk
menghindari kesalahan analisis dan penarikan inferensi
b.
Perbedaan
Pendekatan Penelitian Kualitatif & Kuantitatif
1.
Sugiyono.
2012. Metode Penelitian Pendidikan (
Pendekatan kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta, cv.
Halaman. 16-18
Menurut Sugiyono (2012: 16) perbedaan
antara metode kualitatif dengan kuantitatif meliputi tiga hal, yaitu perbedaan
aksioma, proses penelitian, dan karakteristik penelitian itu sendiri.
Menurut Sugiyono (2012: 18) perbedaan
berdasarkan aksioma antara metode kualitatif dan kuantitatif .
Aksioma dasar
|
Metode
kuantitatif
|
Metode
kualitatif
|
||||||
Sifat realitas
|
Dapat
diklasifikasikan, kongkrit, teramati, terukur
|
Ganda,
holistik, dinamis, hasil konstruksi dan pemahaman
|
||||||
Hubungan
peneliti dengan yang diteliti
|
Independen,
supaya terbangun objektivitas
|
Interaktif
dengan sumber data supaya memperoleh makna
|
||||||
Hubungan variabel
|
Sebab – akibat
|
Timbal
balik/interaktif/
|
||||||
Kemungkinan
generalisasi
|
Cenderung
membuat generalisasi
|
Transferability
(hanya mungkin dalam ikatan konteks dan waktu)
|
||||||
Peranan nilai
|
Cenderung
bebas nilai
|
Terikat nilai-nilai
yang dibawa peneliti dan sumber data
|
Sugiyono (2012: 23) perbedaan
berdasarkan karakteristik metode kuantitatif dan kualitatif
No
|
Metode
kuantitatif
|
Metode
kualitatif
|
1
|
A.
Desain
a.
Spesifik, jelas, rinci
b.
Ditentukan secara mantap sejak awal
c.
Menjadi pengangan langkah demi langkah
|
A.
Desain
a.
Umum
b.
Fleksibel
c.
Berkembang dan muncul dalam proses penelitian
|
2
|
B.
Tujuan
a.
Menunjukan hubungan antar variabel
b.
Menguji teori
c.
Mencari generalisasi yang mempunyai nilai
prediktif
|
B.Tujuan
a.
Menentukan pola hubungan yang bersifat interaktif
b.
Menemukan teori
c.
Mengambarkan realitas yang jkompleks
d.
Memperoleh pemahaman makna
|
3
|
C.
Teknik Pengumpulan Data
a.
Kuisioner
b.
Observasi dan wawancara terstruktur
|
C.Teknik
pengumpulan data
a.
Participant
observation
b.
In dept
interview
c.
Dokumentas
d.
tringulasi
|
4
|
D.
Instrumen Penelitian
a.
Test, angket, wawancara tertruktur
b.
Instrumen yang telah berstandar
|
D.Instrumen
Penelitian
a.
Penelitian sebagai instrumen (human
instrument)
b.
Buku catatan, tepe recorder, camera, handycam dan lain-lain
|
5
|
E.
Data
a.
Kuantitatif
b.
Hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan
dengan menggunakan instrumen
|
E.Data
a.
Deskriptif kualitatif
b.
Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan dan tindakan responden, dokumen dan
lain-lain.
|
6
|
F.
Sampel
a.
Besar
b.
Representatif
c.
Sedapat mungkin random
d.
Ditentukan seja awal
|
F.Sampel/
sumber data
a.
Kecil
b.
Tidak represntatif
c.
Purposive, snowball
d.
Berkembang selama proses penelitian
|
7
|
G.
Analisi
a.
Setelah selesai pengumpulan data
b.
Deduktif
c.
Menggunakan statistik untuk menguji hipotesis
|
G.Analisis
a.
Terus menerus sejak dari awal sampai akhir penelitian
b. Induktif
c. Mencari
pola,model, thema, teori
|
8
|
H.
Hubungan dengan responden
a.
Dibuat berjarak, bahkansering tanpa kontaksupaya
objektif
b.
Kedudukan penliti lebih tinggi dari responden
c.
Jangka pendek sampai hipotesis dapat dibuktikan
|
H.Hubungan
dengan responden
a.
Empati, akrap supaya memperoleh pemahaman yang
mendalam
b.
Kedudukan sama bahkan sebagai guru dan konsultan
c.
Jangka lama, sampai datanya jenuh, dapat ditemukan
hipotesis atau teori
|
9
|
I.
Usulan desain
a.
Luas dan rinci
b.
Literatur yang berhubungan dengan masalah, dan
variabel yang diteliti
c.
Prosedur yang spesifk dan rinci langkah-langkahnya
d.
Masalah dirumuskan dengan spesifik dan jelas
e.
Hipotesis dirumuskan dengan jelas
f.
Ditulis secara rinci dan jelas sebelum terjun ke
lapangan
|
I.Usulan
desain
a.
Singkat, umum dan bersifat sementara
b.
Literatur yang digumakan bersifat sementara, tidak
menjadi pegangan utama
c.
Prosedur bersifat umum, seperti akan merencanakan
tour/piknik
d.
Masalah bersifat sementara dan akan ditemukan
setelah stidi pendahuluan
e.
Tidak dirumuskan hipotesis, karena justru akan
menemukan hipotesis
f.
Fokuspenelitian ditetapkan setelah diperoleh data
awaldari lapangan
|
10
|
J.
Kapan penelitian dianggap selesai
Setelah semua kegiatan yang
direncanakan dapat diselesaikan
|
J.Kapan
penelitian dianggap selesai
Setelah
tidak ada data yang dianggp baru/jenuh
|
11
|
K.
Kepercayaan terhadap hasil penelitian
Pengujian validitas dan realibilitas
instrumen
|
K.Kepercayaan
terhadap hasil penelitian
Pengujian
krediabelitas, depenabilitas, proses dan hasilpenelitian
|
2.
Moleong,
Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian
Pendidikan Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, halaman 31-37.
Perbedaan Penelitian Kualitatif Dengan
Penelitian Kuantitatif Ditinjau Dari Berbagai Aspek
Aspek
|
Kuantitatif
|
Kualitatif
|
Maksud
|
· Menbuat
deskriptif objektif tentang fenomena terbatas dan menetukan apakah fenomena
dapat dikontrol melalui beberapa intervensi
|
·
Mengembangan pengertian tentang individu dan
kejadian-kejadian dengan memperhitungkan konteks yang relevan
|
Tujuan
|
· Menjelaskan,
meramalkan, dan/ atau mengontrol fenomena melalui pengumpulan data terfokus
dari data numerik
|
· Memahami
fenomena sosial melalui gambaran holistik dan memperbanyak pemahaman mendalam
|
Pendekatan
|
· Menjelaskan
penyebab fenomena sosial melalui pengukura objektif dan analisis numerikal
|
· Berasumsi
bahwa’subject matter” suatu ilmu soaial adalah amat bebeda dengan ’subject
matter’ dari ilmu fisik/alamiah dam mempersyaratkan tujuan yang berbeda untuk
inkuiri dan seperangkat metode penyelidikan yang berbeda. Induktif berisi
nilai-nilai (subjektif) holistik, dan beroientasi proses.
|
Asumsi
|
· Berasumsi
bahwa tujuan dan metode ilmu sosial adalah sama dengan ilmu fisik/alamiah
dengan jalan mencari teoi yang dites atau dikonfirmasikan yang menjelaskan
fenomena. Deduktif bebas—nilai (objektif) terokus dan berorientasi-tujuan.
|
· Perilaku
terikat konteks dimana hal itu terjadi dan kenyataan sosial tidak bisa
direduksi menjadi vaiabel sama dengan kenyataan fisik. Berupaya mencari
pemahaman tentang kenyataan dari segi perspektif ‘orang dalam’ menerima
subjektivitas dari peneliti dan pemeran serta.
|
Model
penjelasan
|
· Penemuan
‘fakta’ sosial tidak berasal dari persepsi subjektif dan terpisah dari
konteks.
|
· Upaya
generalisasi tidak dikenal karena perilaku manusia selalu terikat konteks dan
harus diinterpretasikan kkasus per kasus
|
Nilai
|
· Bergantung
pada model penjelasan
hipotetiko-deduktif dengan memulai dari teori dari mana hipiotesis ditarik
dan dites dengan menggunakan prosedur yang ditentukan terlebih dahulu.
|
· Beragumentasi
bahwa peneliti senantiasa terikat nilai dan peneliti harus eksplisit tentang
peranan bahwa nilai memegang peranan dalam sesuatau studi. Beranggapan bahwa
nilai merupakan sesuatu pilihan yang inheren dalam: a) maslah yang harus
diselidiki b) metode yang harus diteliti, c) cara untuk menginterpretasi dan
d) konteks dimana studi itu berada.
|
Alasan
|
· Menerima nilai
peneliti dapat berperan dalam permasalahan yang sedang diteliti, tetapi
penelitian itu sendiri harus bebas nilai dengan prosedur khusus yang
dirancang untuk mengisolasikan dan mengeluarkan unsur-unsur subjektif dan
mencari kenyataan objektif
|
· Indutif-
melakukan pengamatan dan menafik kesimpulan
|
Generalisasi
|
· Deduktif-diduksi
dari teori tentang apa yang akan diamati.
|
· Berasumsi
bahwa setiap individu budaya, latar adalah unik dan penting untuk
mengapresiasi keunikan: generalisasi bergantung pada konteks.
|
Hubungan
peneliti dengan subjek
|
· Berasumsi
bahwa cara ini dapat menemukan ‘hukum’ yang menambah pada prediksi yang dapat
dipercaya dran pada kontrol tentang kenyataan/ fenomena. Mencari keteaturan
dalam sampel individu analisis statistik menyatakan kecenderungan tentang
perilaku dan kecenderungan sudah cukup kuat untuk memperoleh nilai praktis.
|
· Peneliti
secara aktif berinteraksi secara pribadi. Proses pengumpulan data dapat
diubah dan hal itu tergantung pada situasi. Peneliti bebas menggunakan intuisi dan dapat memutuskan
bagaiman merumuskan pertanyaan atau bagaiman melakukan pengamatan. Individu yang
diteliti dapat diberi kesempatan agar secara sukarela mengrajukan gagasan dan
persepsinya dean malah berpartisipasi dalam analisis data
|
Nilai
orientasi
|
· Tujuan
peneliti adalah objektivitas : berusaha memelihara pandangan pribadi
kepercayaan pribadi, kepercayaan ‘biases’ dari pengaruh pengumpulan data dan
analisis data. Melibatkan interaksi minimal dan jika interaksi diperlukan
(wawancara) lalu berusaha membakukan proses. Peranan sampel dalam studi
adalah pasif.
|
· Mempercayai
bahwa seluruh kegiatan penelitian terikat nilai. Tidak menghindari isu nilai
nilai pibadi dinyatakan secara terbuka dan mencoba memperagakan nilai yang
terikat pada konteks.
|
Studi tentang
konteks
|
· Berupaya agar
nilai pribadi bebas dari pengaruh desain penelitian dan menghindari usaha
membuat keputusan nilai tentang hal-hal yang diteliti.
|
·
Berupaya memahami fenomena yang kmpleks dengan
jalan mengujinya dalam keseluruhannya dalam konteks. Belum mengetahui apa
yang difokussampai studi itu sudah berlangsung mengidentifikasikan tema yang
relevan dan pola-pola (yang muncul) yang kemudian menjadi fokus studi.
Pengumpulan data sedikit banyak adalah kontinu dan intensif lebih dari
penelitian kuantitatif.
|
Desain
|
· Berupaya
memahami fenomena yang kompleks dengan jalan menganalisis bagian-bagian
komponen ( disebut variabel). Setiap upaya penelitian menguji hanya beberapa
dari kemungkinan variabel yang dapat diteliti: konteks situasi diabaikan atau
dikontrol. Data dikumpulkan dalam beberapa interval dalam memfokus pada
pengukuran yang tepat.
|
·
Fleksibel/luwes, dikembangkan, umum, dinegosiasikan,
sebagai acuan untuk diikuti, dikhususkan hanya dalam istilah umum
sebelumstudi dilakukan. Tidak mengikutkan intervensi dan berupaya agar
gangguan sesedikit mungkin.
|
Metoda
|
· Terstruktur,
formal, ditentukan terlebih dahulu, tidak luwes, dijabarkan secara rinci
terlebih dahulu sebelumpenelitian dilakukan.
|
·
Historikal, etnografis, dan studi kasus
|
Hipotesis
|
· Deskriptif,
korelasional, perbandingan-kausal, dan eksperimen
|
·
Cenderung untuk mencari dan menemukan dan
menyimpulkan hipotesis. Hipotesis dilihat sebagai sesuatu yang tentatif,
berkembang dan didasarkan pada sesuatu studi tertentu.
|
Pengukuran
|
· Hampir selalu
mengetes hipotesis. Hipotesis dilihat sebagai sesuatu yang khusus, dapat
dites, dan dinyatakan sebelum sesuatu studi dilakukan.
|
·
Prosedurnya sedikit subjektif, peneliti
memilikikemampuan untuk mengamati dan berinteraksi dengan manusia lainnya dan
dengan lingkungan: percaya bahwa kemampuan manusia diperlukan untuk
melaksanakan tugas yang rumit dan terhadap dunia yang sangat bervariasi dan
yang selalu berubah
|
Riview
kepustakaan
|
· Tujuan
pengukuran adalah objektivitas, memberi makna pada skoring dan pengumpulan
data tidak dipengaruhi oleh nilai-nilai peneliti, ‘bias’ dan persepsi, banyak
bergantung pada tes, skala dan koesioner terstruktur yang dapat
diadminstrasikan pada kondisi baku terhadap seluruh individu dalam sampel dan
prosedur untuk skoring data dirinci secar tepat untuk meningkatkan
kemungkinan terjadinya bahwa setiap dua skor memperoleh hasil yang sama.
Akhirnya baku dan numerikal.
|
·
Terbatas, sebagai acuan teori, dan tidak
menpengaruhi studi. Tidak dilakukan untuk mengkaji teori karena dengan cara
ini bukan mengkaji teori tetapi menemukan teori dari data.
|
Latar
pendidikan
|
· Ekstentsif,
yang dengan hal itu mempengaruhi studi. Pengkajian teori diperlukan untuk
menemukan konsep, variabel, dan menata penelitian hipotesis
|
·
Naturalistik (sebagaimana adanya) sejauh mungkin.
|
Sampling
|
· Sejauh mungkin
dikontrol sampling teoritis dan sampling sebanyak mungkin digunakan sebagai
memperetimbangkan.
|
·
Bertujuan: dimaksudkan untuk memilih sejumlah
‘kecil’, dan tidak harus representatif: sampel dimaksudkan untuk mengarah
kepada pemahaman secara mendalam.
|
Data
|
· Random/ acak:
dimaksudkan untuk memilih dari sejumlah besar individu dalam populasi
dimasukkan dalam sampel yang dianggap mewakili. Hal itu digunakan untuk
mengeneralisasihasilnya kepada populasi. Stratifikasi, kelompok kontro,
mengontrol variabel ekstraneus.
|
·
Naratif, deskriptif, dalam kata-kata mereka yang
diteliti, dokumen pribadi, catatan lapangan, artifak, dokumen resmi dan
video-tapes, transkrip.
|
Strategi
pengumpulan data
|
· Numerik,
variabel dioperasionalkan, kode dikuantifikasikan, statistikal, dihitung dan
diadakan pengukuran.
|
·
Pengumpulan dokumen, pengamatan berperan serta ( participant observation), wawancara
tidak terstruktur dan informal, mencatat data dalam catatan lapangan secara
intensif, menilai artifak.
|
Subjek
|
· Pengamatan
terstruktur yang non-partisipan, wawancara semi-terstruktur dan formal,a
administrasi tes dan kuesioner, eksperimen, penelitian survei,
eksperimen-kuasai
· Subjek
penelitian berjumlah besar, pemilihan secara acak
|
·
Jumlah subjek penelitian kecil, teknik sampling
bertujuan.
|
Analisis data
|
· Deduktif,
secara statistik. Terutama menghasilkan dta numerikyang biasanya dianalisi
secara statistik. Data kasar terdiri daribilangan dan analisis dilakukan pada
akhir penelitian
|
·
Induktif, model-model, teori-teori, konsep, metode
perbandingan tetap. Biasanya data dianalisis secara deskriptif yang sebagian besar
berasal dari wawancara dan catatan pengamatan: catatan dianalisis untuk
memperoleh tema dan pola-pola yang dideskripsikan dan diilustrasikan dengan
contoh-contoh, termasuk kutipan dan rangkuman dari dokumen: koding data dan
analisis verbal.
|
Interpretasi
data
|
· Kesimpulan dan
generalisasi diformulasikan pada akhir
penelitian , dinyatakan denhan derajat kepercayaan tertentu yang ditentukan
terlebih dahulu.
|
·
Kesimpulan adalah tentati, direviu atas dasar
sesuatu yang masih berlangsung, sedang generalisasi diabaikan.
|
Kriteria
|
· Validitas
internal- bagaimana kebenaran ditemukan.. validitas eksternal-bagaimana penerapan temuan-temuan pada latar lainnya.
Objektivitas- bagaiman a seharusnya kita dapat diyakinkan bahwa temuan-temuan
adalah reflektif dari subjek daripada hasil dari ‘biases’ para peneliti.
|
·
Kredibiltas-penelitian dilakukan sedemikian rupa
untuk memastikan bahwa subjek itu secara secukupnya diperoleh dan diuraikan. Keteralihan- beban
untuk memaparkan penerapan temuan-temuan pada latar lainnya tergantung pada
peneliti yang harus mengadakann’ uraian rinci’ tentang keadaan latar untuk
keperluan penenrpan.
|
Frasa kunci
|
· Eksperimental,
data numerik, empirik,, dan statisikal
|
·
Deskriptif, naturalistik, dan berorientasi kata.
|
Konsep kunci
|
· Reliabelitas,
variabel, operasionalisasi, hipotesis, validitas, stastisikal, sgnifikan,
replikasi.
|
·
Bermakna, pemahaman, awam, proses, sibangun secara
sosial, tema, keabsahan data.
|
Instrumental
penelitian
|
· Inventori,
kuesioner, skala, skor tes, indikator.
|
·
Tape recorder, catatan lapngan, peneliti adalah
instrumen itu sendiri.
|
Masalah
|
· Mengontrol
variabel. Validitas
|
·
Memakan waktu, prosedur tidak baku, reliabelitas
kebsahan data.
|
3.
Tohirin.
2013. Metode Penlitian Kualitatif Dalam
Pendidikan Dan Bimbingan Konseling. Jakarta. PT Grafindo Persada. Halaman
6-7.
Menurut Tohirin (2011: 6) perbedaan
antara metode kualitatif dengan kuantitatif antara lain :
Aspek
|
Penelitian
kualitatif
|
Penelitian
kuantitatif
|
Desain
|
· Omum
· Fleksibel
· Berkembang,
tampil dalam proses penelitian
|
·
Spesifik, jelas, terinci
·
Ditentukan secara mantap sejak awal
·
Menjadi pegangan langkah demi langkah
|
Tujuan
|
· Memperoleh
pemahaman dan makna
· Mengembankan
teori
Menghambarkan
realitas yang kompleks.
|
· Menunjukan
hubungan antar variabel
|
Teknik penelitian
|
· Observasi
secara terlibat
· Wawancara
terbuka dan mendalam
|
·
Eksperimen, survei, observasi, observasi
terstruktur
·
Wawancara terstruktur
|
Instrumen
penelitian
|
· Peneliti
sebagai instrumen pertama
· Buku catatn,
tape recorder, kamera
|
·
Tes, nagket, wawancara, dan skal
·
Kompeter dan kalkulator
|
Data
|
· Deskriptif
(kata-kata dan kalimat)
· Dokumen
pribadi, catatan lapangan, ucapan informan penelitian, dokumen dan lain-lain.
|
·
Kuantitatif (angka-angka)
·
Hasil pengukuran berdasarkan variabelyang
dioperasionalkan menggunakan instrumen.
|
Sampel
|
· Kecil atau
sedikit
· Tidak
representatif
· Purposif
(bertujuan)
|
·
Besar atau banyak
·
Representatif
·
Cenderung random
|
Analisis
|
· Terus menerus
sejaka awal penelitian hingga akhir
· Induktif
· Mencari pola,
model dan tema
|
·
Setelahs emua data terkumpul
·
Deduktif
·
Menggunakan statistik
|
Hubungan denga
responden
|
· Empati dan
akrab
· Kedudukan sama
atau setar
· Memerlukan
waktu lama
|
·
Berjarak dan sering tanpe kontak langsung
·
Hubungan antara peneliti subjek
·
Tidak memerlukan waktu lama
|
Usulan desain
|
· Singkat
· Sedikit tanpa
literatur
· Pendekatan
secara umum
· Masalah yang
didua relevan
· Fokus
penelitian sering ditulis setelah ada data yang dikumpulkan dari lapangan.
|
·
Luas dan terinci
·
Banyak literatur yang berhungan dengan masalah
·
Prosedur yang spesifik dan terinci
langkah-langkahnya.
·
Hipotesis dirumuskan dengan jelas
·
Ditulis terinci dan lengkap sebelum terjun ke
lapangan.
|
4.
Arikunto
Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Halaman 28
Menurut Arikunto (2013: 28) perbedaan
antara metode kualitatif dengan kuantitatif antara lain :
No
|
Penelitian
kualitatif
|
Penelitian
kuantitaif
|
1
|
Kejelasan unsur: tujuan, pendekata, subjek,
sumber data sudah mantap, dan rinci sejak awal
|
Kejelasan unsur: subjek sampel, sumber data tidak
mantap dan rinci, masih fleksibel, timbul dan berkembangnyasambil jalan (emergent)
|
2
|
Langkah
pnelitian: segala sesuatu direncanakan sampai matang ketika persiapan disusun
|
Langkah
pnelitian: baru diketahui dengan mantap dan jelas setelah penelitian selesai.
|
3
|
Dapat
menggunakan sampel dan hasil penelitiannya diberlakuakn untuk populasi.
|
Tidak dapat
menggunakan pendekatan populasi dan sampel . dengan kata lain dalam
penelitian kualitatif tidak dikenal istilah populasi dan sampel. Istilah yang
digunakan adalah setting. Hasil penelitian hanya berlaku bagi setting yang
besangkutan.
|
4
|
Hipotesis: (
jika memang perlu)
a.
Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam
penelitian.
b.
Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan......a
priori
|
Hipotesis:
a.
Tidak mengemukakan hipotesis sebelumnya tetapi
dapat lahir sebelumnya tetapi dapat lahir selama penelitian berlangsung....
tentatif .
Hasil penelitian terbuka
|
5
|
Desain: dalam desain jelas langkah-langkah
penelitian dan hasil yang diharapkan.
|
Desain: desain penelitiannya adalah
fleksibel dengan lagkah dan hasil yang tidak dapat dipastikan sebelumya.
|
6
|
Pengumpulan data: kegiatan dalam pengumpulan
data memungkinkan untuk diwakilkan.
|
Pengumpulan data: : kegiatan
pengumpulan data selalu harus dilakukan sendiri oleh peneliti.
|
7
|
Analisis data: dilakukan sesudah semua data terkumpul.
|
Analisis data: dilakukan bersamaan dengan
pengumpulan data.
|
2.3
Prinsip &
Karakteristik Pendekatan Penelitian Kualitatif & Kuantitatif
a.
Prinsip Pendekatan Penelitian Kualitatif
1. Buku kerja. Com.” Prinsip-Prinsip Penelitian Kualitatif”. 4 September 2015. http://www.bukukerja.com/2014/02/prinsip-prinsip-penelitian-kualitatif.html
Dalam Penelitian Kualitatif terdapat
beberapa prinsip, Chadwick, 1991: 234-239 membagi prinsip-prinsip penelitian
kualitatif adalah sebagai berikut:
- “Pengalaman” merupakan cara yang terbaik untuk memahami perilaku sosial.
- Metodologi kualitatif mengacu pada strategi penelitian yang memungkinkan peneliti memperoleh informasi tangan pertama mengenai masalah sosial empiris yang hendak dipecahkan.
- Metodologi kualitatif memungkinkan peneliti mendekati data sehingga mampu mengembangkan komponen-komponen keterangan analitis, konseptual dan kategoris dari data itu sendiri.
- Penelitian kualitatif mengandaikan interaksi dengan: (1) orang yang sedang diteliti, (2)pemahaman budaya subyek penelitian, termasuk nilai, kepercayaan, pola-pola perilaku, dan bahasa, (2) perasaan, motif dan emosi subjek penelitian. Atau, dengan kata lain: memasuki “jiwa dan pribadi” orang lain.
- Sebagian peneliti kualitatif menolak metode kuantitatif ilmiah (karena dinilai memaksakan teori yang kaku dan mengubah subyek yang ingin didalami oleh peneliti), namun sebagian lain menerima dan memanfaatkannya sejauh membantu melukiskan realitas sosial dari segi pandang subjek, dan bukannya dari sudut pandang pengamat.
- Banyak peneliti kualitatif berpendirian bahwa untuk memahami secara tepat perspektif orang lain, peneliti harus sesedikit mungkin melibatkan ide-ide atau teori-teori tentang pengukuran. Idealnya, peneliti sebaiknya melibatkan dirinya dalam interaksi dengan subjek penelitian dan lingkungannya, dan membiarkan bahasa penggambaran dan kesadaran tentang pola-pola tingkah laku muncul dari keterlibatan yang mendalam dengan subjek penelitian.
b.
Prinsip Pendekatan Penelitian Kuantitatif
1.
Bani,
Ananda. “Tugas Metodelogi Penelitian Dan
Survei”. 4 September 2015. http://www.distrodoc.com/4543-prinsip-macam-serta-definisi-penelitian-kuantitatif.
Prinsip dasar pendekatan penelitian kuantitatif :
Pendekatan kuantitatif didasarkan
pada empat asumsi yaitu ontologi (hakikat gejala sosial), epistemologi (hakikat
dasar ilmu pengetahuan), hakikat dasar manusia dan aksiologi (tujuan
dilakukannya suatu penelitian).
Karakteristik Penelitian Kualitatif
5.
Tohirin.
2011. Metode Penlitian Kualitatif Dalam
Pendidikan Dan Bimbingan Konseling. Jakarta. PT Grafindo Persada. Halaman
3.
Menurut Daymon dan Holloway (Tohirin,
2011: ), karakteristik penelitian kualitatif sebagai berikut:
a.
Berfokus
pada kata.
b.
Menuntut
keterlibatan yang holistik.
c.
Dipengaruhi
sudut pandang partisipan ( orang yang menjadi sumber data).
d.
Fokus
penelitian yang holistik.
e.
Desain
dan penelitiannya bersifat fleksibel.
f.
Lebih
mengutamakan proses daripada hasilnya.
g.
Menggunakan
latar alami.
h.
Menggunakan
analisis induktif baru deduktif.
6.
Arikunto
Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Halaman 33
Menurut Arikunto (2013: 32)
karakteristik penelitian kualitatif sebagai berikut:
a.
Mempunyai
sifat induktif yaitu pengembangan konsep yang didasarkanatas data yang ada,
mengikuti desain penelitian yang fleksibel sesuai dengan konteksnya.
b.
Melihat
setting dan respons secara keseluruhan atau holistik.
c.
Memahami
responden dari titik tolak pandangan responden sendiri hal-hal yang dialami
oleh peneliti tentang responden menyangkut lima komponen yaitu: (a) jati diri,
(b) tindakan, (c) interaksi sosilnya,
(d) aspek yang berpengarug, dan (e) interaksi tindakan.
d.
Menekankanvaliditas
penelitian ditekankan pada kemampuan peneliti.
e.
Menekankan
pada setting alami.
f.
Mengutamakan
proses dari pada hasil.
g.
Menggunakan
non- probanilitasr sampling.
7.
Sugiyono.
2012. Metode Penelitian Pendidikan (
Pendekatan kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta, cv.
Halaman 21
Menurut Bogdan and Biklen ( dalam
Sugiyono, 2012:21) karakteristik penelitian kualitatif sebagi berikut :
1.
Qualitative research has the natural setting as the
direct source of data and research is the key instrument.
2.
Qualitative research is desdescriptive. The data collected
is in the form of pictures rather than number.
3.
Qualitative research are concerned with process rather
than simply with outcomes or products
4.
Qualitative
research tend to analyzetheir data inductively.
5.
“Meaning” is of
essential to the qualitative approach.
8.
Moleong,
Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian
Pendidikan Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, halaman 8-13.
Menurut Moleong (2013: 8-13) penelitian
kualitatif sebagai berikut:
a.
Latar
alamiah
b.
Manusia
sebagai alat ( instrumen)
c.
Metode
kualitatif
d.
Analisis
data secara induktif
e.
Teori
dari dasar (grounded theory)
f.
Deskriptif
g.
Lebih
mementingkan proses daripada hasil
h.
Adanya
batas yang ditentukan oleh fokus
i.
Adanya
kriteria khusus untuk keabsahan.
j.
Desain
yang bersifat sementara.
k.
Hasil
penelitian dirundingkan dan disepakati bersama.
Karakteristik Penelitian Kuantitatif
1. Nugraha, Aditya. “Karakteristik Penelitian Kuantitatif”. 4 September 2015. http://diditnote.blogspot.co.id/2013/10/karakteristik-penelitian-kuantitatif.html
Karakteristik Penelitian Kuantitatif diantaranya :
2. Instrumen pengumpulan data
3. Data dapat diobservasi dan diukur
4. Rancangan penelitian atau desain
5. Jumlah subjek banyak
6. Perbedaan Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif
2.
Darmawan,
Deni. 2014. Metode Peneitian Kuantitatif.
Bandung. PT Remaja Rosdakarya. Halaman 203.
Karakteristik
umum penelitian kuantitaif sebagai berikut:
1.
Menghendaki
adanya rekayasa situasi yang akan diteliti, dengan terencana memberikan
perlakuan untuk mengetahui akibat-akbatnya
2.
Mempergunakan
metode eksperimen yang dilakukan secara terencana, sistematik, dan terkontrol,
baik dalam bentuk ddesain fungsional maupun faktorial.
3.
Objeknya
lebih tertuju pada hasil atau akibat-akibat yang ditimbulkan oleh perlakuan
yang direncanakan.
4.
Menghendaki
prosedur pengumpulan data melalui observasi sistematis untuk pembuktian
hipotesis yang dideduksi dari dalil-dalil atau teori melalui prosedur statistik
inferensial ( hypotetico observasional
procedure).
5.
Bertujuan
memperoleh penemuan-penemuan yang berupa teori baru atau perbaikan teori,
deskriptif statisti, penggambaran hubungan antara variabel-variabel, dan
prediksi.
3.
Darmawan,
Deni. 2014. Metode Peneitian Kuantitatif.
Bandung. PT Remaja Rosdakarya. Halaman 203.
Karakteristik
khusus penelitian kuantitaif sebagai berikut:
1.
Desain
riset
a.
Desain
riset pada penelitian kuantitatif ini
menunjukan desain riset yang di[andang sebagai sebuah rencana yang terperinci
tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan.
b.
Bentuk
desain dari riset terstruktur, segala hal kegiatan ditetapkan terlebih dahulu (predetermine), dinyatakan dengan tegas
tersirat, dan berisi hal-hal yang pasti dan kegiatan yang terperinci.
c.
Bentuk
desain risetnya berupa desain-desai eksperimen, yang terdiri atas ( desain
praeksperimen, eksperimen murni, kuasi eksperimen, desain korelasional, dan exp
pot facto).
2.
Implementasi
a.
Pengambilan
sampel penelitian ditetapkan berdasarkan asarendomisasi atau teknik pengambilan
sampel secara random sehingga memenuhi prinsip representativitas, dan cukup
besar.
b.
Data
ynag dikumpulkan merupakan data kuantitatif dalam bentuk angka atau diangkakan,
dalam bentuk skala ordinal, interval, dan rasio.
c.
Pengumpilan
data dilakukan dengan mempergunakan pengukuran sitematis dengan
instrumen-instrumen pengumpul data yang tepat atau valid dan dapat dipercaya
(reliabel).
d.
Peneliti
adalah pihak luar.
e.
Analisis
data dilakukan dengan memeprgunakan prosedur statistik, terutama statistik
inferensial.
3.
Laporan
Laporan riset
berupa sebuah laporan eksperimental lengkap yang bersifat infernsial dan
prediktif.
4.
Kriyantono,
Rachmat. 2009. Teknik Praktis Riset
Komunikasi. Jakarta. Kencana Prenada Media Group. Halaman 57
Secara umum
riset kuantitaif mempunyai ciri-ciri :
1.
Hubungan
riset dengan subjek jauh.
2.
Riset
bertujuan untuk menguji teori atau hipotesis, mendukung atau menolak teori.
3.
Riset
harus dapat digeneralisasikan, karena itu menuntut sampel yang representatif
dari seluruh populasi, opersaionalisasi konsep serta alat ukur yang valid dan
reliabel.
4.
Prosedur
riset rasional empiris, artinya berangkat dari konsep-konsep atau teori-teori
yang melandasinya.`
Tidak ada komentar:
Posting Komentar