Selasa, 09 Februari 2016

pendekatan penelitian kualitatif dan kuantitatif



Pendekatan Penelitian Kualitatif & Kuantitatif
2.1    Paradigma
1.     Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, halaman 49.

Moleong (2007: 49) paradigma merupakan pola atau model tentang bagaimana sesuatu distruktur (bagian dan hubungannya) atau bagaimana bagian-bagian berfungsi (perilaku yang di dalamnya ada konteks khusus atau dimensi waktu).

2.     Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, halaman 49.

Menurut Harmon (dalam Moleong, 2007: 49), paradigma adalah cara mendasar untuk mempersepsi, berpikir, menilai dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu secara khusus tentang realitas.

3.     Creswell, John W. 1994. Research Design Qualitative & Quantitave Approaches. United States of America: Sage Publications, Inc, halaman 1.

Menurut Firestone, 1978; Giola & Pitre, 1990; Kuhn, 1970 ( dalam Creswell, 1994: 1) Paradigms in the human and social sciences help us understant phenomena: They advance assumptions about the social world, how science should be conducted, and what constitutes legitimate problems, solutions, and criteria of “proof”.

4.     Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan ( Pendekatan kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta, cv. Halaman 66.

Menurut Sugiyono ( 2012: 66) paragdima penelitian diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian , teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analiis statistik yang akan digunakan.



a.  Paradigma Pendekatan Penelitian Kualitatif dan Pendekatan Penelitian Kualitatif

Creswell, John W. 1994. Research Design Qualitative & Quantitave Approaches. United States of America: Sage Publications, Inc, halaman 5.

Assumption
Question
Quantitative
Qualitative
Ontological
What is the nature of reality?
Reality is objective and singular, apart from the researcher
Reality is subjective and multiple as seen by participants in a study.
Epistemological
What is the relationship of the researcher to that researched?
Researcher is independent from that being researched.
Researcher interactswith that being researched
Axiological
What is the role of values?
Value-free and unbiased
Value-laden and biased
Rhetorical
What is the language of research?
Formal
Based on set definitions
Impersonal voice
Use of accepted quantitative words
Informal
Evolving decisions
Personal voice
Accepted qualitative process
Methodological
What is the process of research?
Deductive process
Cause and effect
Static design-categories isolated before study
Cntext-free
Generalizations leading to prediction, explanation, and understanding
Accurate and reliable througj validity and reability

Inductive process
Mutual simultaneous shaping of factors
Emerging design-categories indentified during research process
Context-bound
Pattern, theories developed for understanding
Accurate and reliable through verification



a.     Paradigma Pendekatan Penelitian Kualitatatif

1.     Tohirin. 2013. Metode Penlitian Kualitatif Dalam Pendidikan Dan Bimbingan Konseling. Jakarta. PT Grafindo Persada. Halaman 17

Tohirin (2013: 17) dalam penelitian kualitatif, paradigma penelitian sering dibuat dalam bentuk skematik.

2.     Soendari,Tjutju. “Paradigma Penelitian kuantitatif dan Kualitatif”.
4 September 2015. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195602141980032TJUTJU_SOENDARI/Power_Point_Perkuliahan/Penelitian_PKKh/Paradigma_kual.ppt_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf

PARADIGMA  PENELITIAN KUALITATIF

1.       Pendekatan penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme
2.       Filsafat postpositivisme sering juga disebut sebagai paradigma interpretif dan konstruktif
3.       Memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang holistik/utuh, kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif (reciprocal
= timbal balik).
4.       Pendekatanpenelitian kualitatif adalah metode penelitian





3.     Wikipedia. “Metodologi Penelitian” . 3September 2015. https://id.wikipedia.org/wiki/Metodologi_penelitian#Paradigma_kuantitatif

Paradigma kualitatif

a.       Pendekatan konstruktifis, naturalistis (interpretatif), atau perspektif postmodernMenekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam ke.
b.       hidupan sosial berdasarkan kondisi realitas.
c.        Realitas bersifat subyektif dan berdimensi banyak.
d.       Peneliti berinteraksi dengan fakta yang diteliti.[
e.        Tidak bebas nilai dan bias.
f.        Pendekatan induktif.
g.        Penyusunan teori dengan analisis kualitatif
4.     Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, halaman 51.

Paradigma ilmiah ( positivisme) :
1.       Hakikat kenyataan : kenyataan adalah tunggal, nyata dan fragmentaris
2.       Hubungan pencari tahu dengan yang tahu : pencari tahu dan yang tahu adalah bebas , jadi dualisme
3.       Kemungkinan generalisai: generalisasi atas dasar bebas-waktu dan bebas konteks dimungkinkan (pernyataan nomotetik)]
4.       Kemungkinan hubungan sebab akibat: terdapat penyebab sebenarnya yang secar temporer terhadap atay secara simultan terhadap akibatnya.
5.       Peranan nilai: inkuirinya bebas nilai






b.     Paragdima pendekatan penelitian kuantitatif

1.     Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, halaman 51.

Paradigma naturalistik ( alamiah):
1.       Hakikat kenyataan: Kenyataan adalah jamak, dibentuk, dan merupakan keutuhan.
2.       Hubungan pencari tahu dengan yang tahu  : pencari tahu dan yang tahu aktif bersama, jadi tidak dapat dipisahkan
3.       Kemungkinan generalisai: hanya waktu dan konteks yang mengikat hipotesis kerja ( pernyataan idiografis yang dimungkinkan)
4.       Kemungkinan hubungan sebab akibat: setiap keutuhan berada dalam keadaan mempengaruhi secara bersama-sama sehingga sukar membedakan mana sebab dan mana akibat.
5.       Peranan nilai: inkuirinya terikat  nilai

2.     Wikipedia.“Metodologi Penelitian”.3September 2015. https://id.wikipedia.org/wiki/Metodologi_penelitian#Paradigma_kuantitatif

Paradigma kuantitatif

a.       Paradigma tradisional, positivis, eksperimental, empiris.
b.        Menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik.
c.        Realitas bersifat obyektif dan berdimensi tunggal.
d.       Peneliti independen terhadap fakta yang diteliti.
e.        Bebas nilai dan tidak bias.
f.         Pendekatan deduktif.
g.        Pengujian teori dan analisis kuantitatif.
3.     Soendari,Tjutju. “Paradigma Penelitian kuantitatif dan Kualitatif”.
4 September 2015. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195602141980032TJUTJU_SOENDARI/Power_Point_Perkuliahan/Penelitian_PKKh/Paradigma_kual.ppt_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf

PARADIGMA PENELITIAN KUANTITATIF
a.       Metode penelitian kuantitatif berlandaskan pada filsafat positivisme
b.       Filsafat positivisme memandang realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat.
c.        Digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu
d.       Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian
e.        Analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
f.        Metode penelitian kuantitatif berlandaskan pada filsafat positivisme
g.        Filsafat positivisme memandang realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat.
h.       Digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu
i.         Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian
j.         Analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan

2.2    Persamaan & Perbedaan Pendekatan Penelitian Kualitatif & Kuantitatif

a.       Persamaan Pendekatan Penelitian Kualitatif & Kuantitatif

1.Syamuchica. “Perbedaan Dan Persamaan Kualitatif Dan Kuantitatif”. 3 September 2015. http://www.maribelajarbk.web.id/2014/12/perbedaan-dan-persamaan-kualitatif-dan-kuantitatif.html

Persamaan Metode Kualitatif dan Metode Kuantitatif
  1. Merupakan sebuah metode yang digunakan dalam penelitian guna memecahkan sebuah masalah
  2. Memiliki obyek dan subyek
  3. Memiliki variabel
  4. Menerapkan metode pengumpulan data yang sistematis dan terbuka hingga bisa dinilai pihak lain.
  5. Melibatkan inferensi (simpulan) detil-detil pengamatan empiris ke suatu kesimpulan umum.
  6. Membandingkan data, mencari kesamaan dan perbedaan untuk menemukan pola tertentu pada data.
  7. Menggunakan prosedur untuk menghindari kesalahan analisis dan penarikan inferensi.

2. Rofisevendae. “Metodologi Penelitian- Review: Perbedaan Dan Persamaan Metode Kualitatif Dengan Metode Kuantitatif. 3 September 2015.

Persamaan Metode Kualitatif dan Metode Kuantitatif
1.       Merupakan sebuah metode yang digunakan dalam penelitian guna memecahkan sebuah masalah
2.       Memiliki obyek dan subyek
3.        Memiliki variabel
4.        Menerapkan metode pengumpulan data yang sistematis dan terbuka hingga bisa dinilai pihak lain.
5.        Melibatkan inferensi (simpulan) detil-detil pengamatan empiris ke suatu kesimpulan umum.
6.       Membandingkan data, mencari kesamaan dan perbedaan untuk menemukan pola tertentu pada data.
7.        Menggunakan prosedur untuk menghindari kesalahan analisis dan penarikan inferensi.




3.Hoya, Toni. “Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif”. 4 September 2015. https://www.academia.edu/8471530/METODE_PENELITIAN_KUANTITATIF_DAN_KUALITATIF.


Persamaan Anatara Penelitian Kuantitatif Dan Penelitian Kualitatif

1.       Merupakan sebuah metode yang digunakan dalam penelitian guna memecahkan sebuah masalah.
2.       Memiliki obyek dan subyek 
3.       Memiliki variabel
4.       Menerapkan metode pengumpulan data yang sistematis dan terbuka hingga  bisa dinilai pihak lain.
5.       Melibatkan inferensi (simpulan) detil-detil pengamatan empiris ke suatu kesimpulan umum.
6.       Membandingkan data, mencari kesamaan dan perbedaan untuk menemukan  pola tertentu pada data.
7.       Menggunakan prosedur untuk menghindari kesalahan analisis dan penarikan inferensi


b.       Perbedaan Pendekatan Penelitian Kualitatif & Kuantitatif
1.     Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan ( Pendekatan kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta, cv. Halaman. 16-18

Menurut Sugiyono (2012: 16) perbedaan antara metode kualitatif dengan kuantitatif meliputi tiga hal, yaitu perbedaan aksioma, proses penelitian, dan karakteristik penelitian itu sendiri.

Menurut Sugiyono (2012: 18) perbedaan berdasarkan aksioma antara metode kualitatif dan kuantitatif .
Aksioma dasar
Metode kuantitatif
Metode kualitatif
Sifat realitas
Dapat diklasifikasikan, kongkrit, teramati, terukur
Ganda, holistik, dinamis, hasil konstruksi dan pemahaman
Hubungan peneliti dengan yang diteliti
Independen, supaya terbangun objektivitas
Interaktif dengan sumber data supaya memperoleh makna
Hubungan variabel
Sebab – akibat


 




Timbal balik/interaktif/


 







Kemungkinan generalisasi
Cenderung membuat generalisasi
Transferability (hanya mungkin dalam ikatan konteks dan waktu)
Peranan nilai
Cenderung bebas nilai
Terikat nilai-nilai yang dibawa peneliti dan sumber data


Sugiyono (2012: 23) perbedaan berdasarkan karakteristik metode kuantitatif dan kualitatif
No
Metode kuantitatif
Metode kualitatif
1
A.   Desain
a.    Spesifik, jelas, rinci
b.    Ditentukan secara mantap sejak awal
c.    Menjadi pengangan langkah demi langkah
A.      Desain
a.       Umum
b.       Fleksibel
c.        Berkembang dan muncul dalam proses penelitian
2
B.   Tujuan
a.    Menunjukan hubungan antar variabel
b.    Menguji teori
c.    Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif
B.Tujuan
a.    Menentukan pola hubungan yang bersifat interaktif
b.    Menemukan teori
c.     Mengambarkan realitas yang jkompleks
d.    Memperoleh pemahaman makna

3
C.    Teknik Pengumpulan Data
a.     Kuisioner
b.     Observasi dan wawancara terstruktur
C.Teknik pengumpulan data
a.    Participant observation
b.    In dept interview
c.     Dokumentas
d.    tringulasi
4
D.    Instrumen Penelitian
a.     Test, angket, wawancara tertruktur
b.     Instrumen yang telah berstandar

D.Instrumen Penelitian
a. Penelitian sebagai instrumen (human instrument)
b. Buku catatan, tepe recorder, camera, handycam dan lain-lain
5
E.    Data
a.     Kuantitatif
b.     Hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen
E.Data
a. Deskriptif kualitatif
b. Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan dan tindakan responden, dokumen dan lain-lain.
6
F.     Sampel
a.     Besar
b.     Representatif
c.     Sedapat mungkin random
d.     Ditentukan seja awal
F.Sampel/ sumber data
a. Kecil
b. Tidak represntatif
c. Purposive, snowball
d. Berkembang selama proses penelitian

7
G.    Analisi
a.     Setelah selesai pengumpulan data
b.     Deduktif
c.     Menggunakan statistik untuk menguji hipotesis
G.Analisis
a. Terus menerus sejak dari awal sampai akhir penelitian
b. Induktif
c. Mencari pola,model, thema, teori
8
H.   Hubungan dengan responden
a.     Dibuat berjarak, bahkansering tanpa kontaksupaya objektif
b.     Kedudukan penliti lebih tinggi dari responden
c.     Jangka pendek sampai hipotesis dapat dibuktikan
H.Hubungan dengan responden
a.     Empati, akrap supaya memperoleh pemahaman yang mendalam
b.     Kedudukan sama bahkan sebagai guru dan konsultan
c.     Jangka lama, sampai datanya jenuh, dapat ditemukan hipotesis atau teori
9
I.      Usulan desain
a.     Luas dan rinci
b.     Literatur yang berhubungan dengan masalah, dan variabel yang diteliti
c.     Prosedur yang spesifk dan rinci langkah-langkahnya
d.     Masalah dirumuskan dengan spesifik dan jelas
e.     Hipotesis dirumuskan dengan jelas
f.      Ditulis secara rinci dan jelas sebelum terjun ke lapangan
I.Usulan desain
a.     Singkat, umum dan bersifat sementara
b.     Literatur yang digumakan bersifat sementara, tidak menjadi pegangan utama
c.     Prosedur bersifat umum, seperti akan merencanakan tour/piknik
d.     Masalah bersifat sementara dan akan ditemukan setelah stidi pendahuluan
e.     Tidak dirumuskan hipotesis, karena justru akan menemukan hipotesis
f.      Fokuspenelitian ditetapkan setelah diperoleh data awaldari lapangan
10
J.      Kapan penelitian dianggap selesai

Setelah semua kegiatan yang direncanakan dapat diselesaikan
J.Kapan penelitian dianggap selesai

Setelah tidak ada data yang dianggp baru/jenuh

11
K.    Kepercayaan terhadap hasil penelitian

Pengujian validitas dan realibilitas instrumen
K.Kepercayaan terhadap hasil penelitian

Pengujian krediabelitas, depenabilitas, proses dan hasilpenelitian



2.     Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, halaman 31-37.

Perbedaan Penelitian Kualitatif Dengan Penelitian Kuantitatif Ditinjau Dari Berbagai Aspek
Aspek
Kuantitatif
Kualitatif
Maksud
·   Menbuat deskriptif objektif tentang fenomena terbatas dan menetukan apakah fenomena dapat dikontrol melalui beberapa intervensi
·    Mengembangan pengertian tentang individu dan kejadian-kejadian dengan memperhitungkan konteks yang relevan
Tujuan
·  Menjelaskan, meramalkan, dan/ atau mengontrol fenomena melalui pengumpulan data terfokus dari data numerik
·       Memahami fenomena sosial melalui gambaran holistik dan memperbanyak pemahaman mendalam
Pendekatan
·  Menjelaskan penyebab fenomena sosial melalui pengukura objektif dan analisis numerikal
·  Berasumsi bahwa’subject matter” suatu ilmu soaial adalah amat bebeda dengan ’subject matter’ dari ilmu fisik/alamiah dam mempersyaratkan tujuan yang berbeda untuk inkuiri dan seperangkat metode penyelidikan yang berbeda. Induktif berisi nilai-nilai (subjektif) holistik, dan beroientasi proses.
Asumsi
· Berasumsi bahwa tujuan dan metode ilmu sosial adalah sama dengan ilmu fisik/alamiah dengan jalan mencari teoi yang dites atau dikonfirmasikan yang menjelaskan fenomena. Deduktif bebas—nilai (objektif) terokus dan berorientasi-tujuan.
·  Perilaku terikat konteks dimana hal itu terjadi dan kenyataan sosial tidak bisa direduksi menjadi vaiabel sama dengan kenyataan fisik. Berupaya mencari pemahaman tentang kenyataan dari segi perspektif ‘orang dalam’ menerima subjektivitas dari peneliti dan pemeran serta.
Model penjelasan
· Penemuan ‘fakta’ sosial tidak berasal dari persepsi subjektif dan terpisah dari konteks.
·  Upaya generalisasi tidak dikenal karena perilaku manusia selalu terikat konteks dan harus diinterpretasikan kkasus per kasus
Nilai
· Bergantung pada  model penjelasan hipotetiko-deduktif dengan memulai dari teori dari mana hipiotesis ditarik dan dites dengan menggunakan prosedur yang ditentukan terlebih dahulu.
·  Beragumentasi bahwa peneliti senantiasa terikat nilai dan peneliti harus eksplisit tentang peranan bahwa nilai memegang peranan dalam sesuatau studi. Beranggapan bahwa nilai merupakan sesuatu pilihan yang inheren dalam: a) maslah yang harus diselidiki b) metode yang harus diteliti, c) cara untuk menginterpretasi dan d) konteks dimana studi itu berada.
Alasan
· Menerima nilai peneliti dapat berperan dalam permasalahan yang sedang diteliti, tetapi penelitian itu sendiri harus bebas nilai dengan prosedur khusus yang dirancang untuk mengisolasikan dan mengeluarkan unsur-unsur subjektif dan mencari kenyataan objektif
·  Indutif- melakukan pengamatan dan menafik kesimpulan
Generalisasi
· Deduktif-diduksi dari teori tentang apa yang akan diamati.
·  Berasumsi bahwa setiap individu budaya, latar adalah unik dan penting untuk mengapresiasi keunikan: generalisasi bergantung pada konteks.
Hubungan peneliti dengan subjek
· Berasumsi bahwa cara ini dapat menemukan ‘hukum’ yang menambah pada prediksi yang dapat dipercaya dran pada kontrol tentang kenyataan/ fenomena. Mencari keteaturan dalam sampel individu analisis statistik menyatakan kecenderungan tentang perilaku dan kecenderungan sudah cukup kuat untuk memperoleh nilai praktis.
·  Peneliti secara aktif berinteraksi secara pribadi. Proses pengumpulan data dapat diubah dan hal itu tergantung pada situasi. Peneliti bebas  menggunakan intuisi dan dapat memutuskan bagaiman merumuskan pertanyaan atau bagaiman melakukan pengamatan. Individu yang diteliti dapat diberi kesempatan agar secara sukarela mengrajukan gagasan dan persepsinya dean malah berpartisipasi dalam analisis data
Nilai orientasi
· Tujuan peneliti adalah objektivitas : berusaha memelihara pandangan pribadi kepercayaan pribadi, kepercayaan ‘biases’ dari pengaruh pengumpulan data dan analisis data. Melibatkan interaksi minimal dan jika interaksi diperlukan (wawancara) lalu berusaha membakukan proses. Peranan sampel dalam studi adalah pasif.
·  Mempercayai bahwa seluruh kegiatan penelitian terikat nilai. Tidak menghindari isu nilai nilai pibadi dinyatakan secara terbuka dan mencoba memperagakan nilai yang terikat pada konteks.
Studi tentang konteks
· Berupaya agar nilai pribadi bebas dari pengaruh desain penelitian dan menghindari usaha membuat keputusan nilai tentang hal-hal yang diteliti.
·       Berupaya memahami fenomena yang kmpleks dengan jalan mengujinya dalam keseluruhannya dalam konteks. Belum mengetahui apa yang difokussampai studi itu sudah berlangsung mengidentifikasikan tema yang relevan dan pola-pola (yang muncul) yang kemudian menjadi fokus studi. Pengumpulan data sedikit banyak adalah kontinu dan intensif lebih dari penelitian kuantitatif.
Desain
· Berupaya memahami fenomena yang kompleks dengan jalan menganalisis bagian-bagian komponen ( disebut variabel). Setiap upaya penelitian menguji hanya beberapa dari kemungkinan variabel yang dapat diteliti: konteks situasi diabaikan atau dikontrol. Data dikumpulkan dalam beberapa interval dalam memfokus pada pengukuran yang tepat.
·     Fleksibel/luwes, dikembangkan, umum, dinegosiasikan, sebagai acuan untuk diikuti, dikhususkan hanya dalam istilah umum sebelumstudi dilakukan. Tidak mengikutkan intervensi dan berupaya agar gangguan sesedikit mungkin.
Metoda
·  Terstruktur, formal, ditentukan terlebih dahulu, tidak luwes, dijabarkan secara rinci terlebih dahulu sebelumpenelitian dilakukan.
·    Historikal, etnografis, dan studi kasus
Hipotesis
·  Deskriptif, korelasional, perbandingan-kausal, dan eksperimen
·    Cenderung untuk mencari dan menemukan dan menyimpulkan hipotesis. Hipotesis dilihat sebagai sesuatu yang tentatif, berkembang dan didasarkan pada sesuatu studi tertentu.
Pengukuran
·  Hampir selalu mengetes hipotesis. Hipotesis dilihat sebagai sesuatu yang khusus, dapat dites, dan dinyatakan sebelum sesuatu studi dilakukan.
·    Prosedurnya sedikit subjektif, peneliti memilikikemampuan untuk mengamati dan berinteraksi dengan manusia lainnya dan dengan lingkungan: percaya bahwa kemampuan manusia diperlukan untuk melaksanakan tugas yang rumit dan terhadap dunia yang sangat bervariasi dan yang selalu berubah
Riview kepustakaan
·  Tujuan pengukuran adalah objektivitas, memberi makna pada skoring dan pengumpulan data tidak dipengaruhi oleh nilai-nilai peneliti, ‘bias’ dan persepsi, banyak bergantung pada tes, skala dan koesioner terstruktur yang dapat diadminstrasikan pada kondisi baku terhadap seluruh individu dalam sampel dan prosedur untuk skoring data dirinci secar tepat untuk meningkatkan kemungkinan terjadinya bahwa setiap dua skor memperoleh hasil yang sama. Akhirnya baku dan numerikal.
·    Terbatas, sebagai acuan teori, dan tidak menpengaruhi studi. Tidak dilakukan untuk mengkaji teori karena dengan cara ini bukan mengkaji teori tetapi menemukan teori dari data.
Latar pendidikan
·  Ekstentsif, yang dengan hal itu mempengaruhi studi. Pengkajian teori diperlukan untuk menemukan konsep, variabel, dan menata penelitian hipotesis
·    Naturalistik (sebagaimana adanya) sejauh mungkin.
Sampling
·  Sejauh mungkin dikontrol sampling teoritis dan sampling sebanyak mungkin digunakan sebagai memperetimbangkan.
·    Bertujuan: dimaksudkan untuk memilih sejumlah ‘kecil’, dan tidak harus representatif: sampel dimaksudkan untuk mengarah kepada pemahaman secara mendalam.
Data
·  Random/ acak: dimaksudkan untuk memilih dari sejumlah besar individu dalam populasi dimasukkan dalam sampel yang dianggap mewakili. Hal itu digunakan untuk mengeneralisasihasilnya kepada populasi. Stratifikasi, kelompok kontro, mengontrol variabel ekstraneus.
·    Naratif, deskriptif, dalam kata-kata mereka yang diteliti, dokumen pribadi, catatan lapangan, artifak, dokumen resmi dan video-tapes, transkrip.
Strategi pengumpulan data
·  Numerik, variabel dioperasionalkan, kode dikuantifikasikan, statistikal, dihitung dan diadakan pengukuran.
·    Pengumpulan dokumen, pengamatan berperan serta ( participant observation), wawancara tidak terstruktur dan informal, mencatat data dalam catatan lapangan secara intensif, menilai artifak.
Subjek
·  Pengamatan terstruktur yang non-partisipan, wawancara semi-terstruktur dan formal,a administrasi tes dan kuesioner, eksperimen, penelitian survei, eksperimen-kuasai
·  Subjek penelitian berjumlah besar, pemilihan secara acak
·    Jumlah subjek penelitian kecil, teknik sampling bertujuan.
Analisis data
·  Deduktif, secara statistik. Terutama menghasilkan dta numerikyang biasanya dianalisi secara statistik. Data kasar terdiri daribilangan dan analisis dilakukan pada akhir penelitian
·    Induktif, model-model, teori-teori, konsep, metode perbandingan tetap. Biasanya data dianalisis  secara deskriptif yang sebagian besar berasal dari wawancara dan catatan pengamatan: catatan dianalisis untuk memperoleh tema dan pola-pola yang dideskripsikan dan diilustrasikan dengan contoh-contoh, termasuk kutipan dan rangkuman dari dokumen: koding data dan analisis verbal.
Interpretasi data
·  Kesimpulan dan generalisasi diformulasikan pada  akhir penelitian , dinyatakan denhan derajat kepercayaan tertentu yang ditentukan terlebih dahulu.
·    Kesimpulan adalah tentati, direviu atas dasar sesuatu yang masih berlangsung, sedang generalisasi diabaikan.
Kriteria
·  Validitas internal- bagaimana kebenaran ditemukan.. validitas eksternal-bagaimana  penerapan temuan-temuan pada latar lainnya. Objektivitas- bagaiman a seharusnya kita dapat diyakinkan bahwa temuan-temuan adalah reflektif dari subjek daripada hasil dari ‘biases’ para peneliti.
·    Kredibiltas-penelitian dilakukan sedemikian rupa untuk memastikan bahwa subjek itu secara secukupnya  diperoleh dan diuraikan. Keteralihan- beban untuk memaparkan penerapan temuan-temuan pada latar lainnya tergantung pada peneliti yang harus mengadakann’ uraian rinci’ tentang keadaan latar untuk keperluan penenrpan.
Frasa kunci
·  Eksperimental, data numerik, empirik,, dan statisikal
·    Deskriptif, naturalistik, dan berorientasi kata.
Konsep kunci
·  Reliabelitas, variabel, operasionalisasi, hipotesis, validitas, stastisikal, sgnifikan, replikasi.
·    Bermakna, pemahaman, awam, proses, sibangun secara sosial, tema, keabsahan data.
Instrumental penelitian
·  Inventori, kuesioner, skala, skor tes, indikator.
·    Tape recorder, catatan lapngan, peneliti adalah instrumen itu sendiri.
Masalah
·  Mengontrol variabel. Validitas
·    Memakan waktu, prosedur tidak baku, reliabelitas kebsahan data.

3.     Tohirin. 2013. Metode Penlitian Kualitatif Dalam Pendidikan Dan Bimbingan Konseling. Jakarta. PT Grafindo Persada. Halaman 6-7.

Menurut Tohirin (2011: 6) perbedaan antara metode kualitatif dengan kuantitatif antara lain :

Aspek
Penelitian kualitatif
Penelitian kuantitatif
Desain
·   Omum
·   Fleksibel
·   Berkembang, tampil dalam proses penelitian
·    Spesifik, jelas, terinci
·    Ditentukan secara mantap sejak awal
·    Menjadi pegangan langkah demi langkah
Tujuan
·  Memperoleh pemahaman dan makna
·  Mengembankan teori
Menghambarkan realitas yang kompleks.
·    Menunjukan hubungan antar variabel
Teknik penelitian
·  Observasi secara terlibat
·  Wawancara terbuka dan mendalam
·    Eksperimen, survei, observasi, observasi terstruktur
·    Wawancara terstruktur
Instrumen penelitian
·  Peneliti sebagai instrumen pertama
·  Buku catatn, tape recorder, kamera
·    Tes, nagket, wawancara, dan skal
·    Kompeter dan kalkulator
Data
·  Deskriptif (kata-kata dan kalimat)
·  Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan informan penelitian, dokumen dan lain-lain.
·    Kuantitatif (angka-angka)
·    Hasil pengukuran berdasarkan variabelyang dioperasionalkan menggunakan instrumen.
Sampel
·  Kecil atau sedikit
·  Tidak representatif
·  Purposif (bertujuan)
·    Besar atau banyak
·    Representatif
·    Cenderung random
Analisis
·  Terus menerus sejaka awal penelitian hingga akhir
·  Induktif
·  Mencari pola, model dan tema
·    Setelahs emua data terkumpul
·    Deduktif
·    Menggunakan statistik
Hubungan denga responden
·  Empati dan akrab
·  Kedudukan sama atau setar
·  Memerlukan waktu lama
·    Berjarak dan sering tanpe kontak langsung
·    Hubungan antara peneliti subjek
·    Tidak memerlukan waktu lama
Usulan desain
·  Singkat
·  Sedikit tanpa literatur
·  Pendekatan secara umum
·  Masalah yang didua relevan
·  Fokus penelitian sering ditulis setelah ada data yang dikumpulkan dari lapangan.
·    Luas dan terinci
·    Banyak literatur yang berhungan dengan masalah
·    Prosedur yang spesifik dan terinci langkah-langkahnya.
·    Hipotesis dirumuskan dengan jelas
·    Ditulis terinci dan lengkap sebelum terjun ke lapangan.





4.     Arikunto Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Halaman 28

Menurut Arikunto (2013: 28) perbedaan antara metode kualitatif dengan kuantitatif antara lain :
No
Penelitian kualitatif
Penelitian kuantitaif
1
Kejelasan unsur: tujuan, pendekata, subjek, sumber data sudah mantap, dan rinci sejak awal
Kejelasan unsur: subjek sampel, sumber data tidak mantap dan rinci, masih fleksibel, timbul dan berkembangnyasambil jalan (emergent)
2
Langkah pnelitian: segala sesuatu direncanakan sampai matang ketika persiapan disusun
Langkah pnelitian: baru diketahui dengan mantap dan jelas setelah penelitian selesai.
3
Dapat menggunakan sampel dan hasil penelitiannya diberlakuakn untuk populasi.
Tidak dapat menggunakan pendekatan populasi dan sampel . dengan kata lain dalam penelitian kualitatif tidak dikenal istilah populasi dan sampel. Istilah yang digunakan adalah setting. Hasil penelitian hanya berlaku bagi setting yang besangkutan.
4
Hipotesis: ( jika memang perlu)
a.    Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian.
b.    Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan......a priori
Hipotesis:
a.     Tidak mengemukakan hipotesis sebelumnya tetapi dapat lahir sebelumnya tetapi dapat lahir selama penelitian berlangsung.... tentatif .
Hasil penelitian terbuka
5
Desain: dalam desain jelas langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan.
Desain: desain penelitiannya adalah fleksibel dengan lagkah dan hasil yang tidak dapat dipastikan sebelumya.
6
Pengumpulan data: kegiatan dalam pengumpulan data memungkinkan untuk diwakilkan.
Pengumpulan data: : kegiatan pengumpulan data selalu harus dilakukan sendiri oleh peneliti.
7
Analisis data: dilakukan sesudah semua data terkumpul.
Analisis data: dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data.

2.3    Prinsip & Karakteristik Pendekatan Penelitian Kualitatif & Kuantitatif

a.       Prinsip  Pendekatan Penelitian Kualitatif

1.       Buku kerja. Com.” Prinsip-Prinsip Penelitian Kualitatif. 4 September 2015. http://www.bukukerja.com/2014/02/prinsip-prinsip-penelitian-kualitatif.html

Dalam Penelitian Kualitatif terdapat beberapa prinsip, Chadwick, 1991: 234-239 membagi prinsip-prinsip penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:
  1. “Pengalaman” merupakan cara yang terbaik untuk memahami perilaku sosial.
  2. Metodologi kualitatif mengacu pada strategi penelitian yang memungkinkan peneliti memperoleh informasi tangan pertama mengenai masalah sosial empiris yang hendak dipecahkan.
  3. Metodologi kualitatif memungkinkan peneliti mendekati data sehingga mampu mengembangkan komponen-komponen keterangan analitis, konseptual dan kategoris dari data itu sendiri.
  4. Penelitian kualitatif mengandaikan interaksi dengan:  (1) orang yang sedang diteliti, (2)pemahaman budaya subyek penelitian, termasuk nilai, kepercayaan, pola-pola perilaku, dan bahasa, (2) perasaan, motif dan emosi subjek penelitian. Atau, dengan kata lain: memasuki “jiwa dan pribadi” orang lain.
  5. Sebagian peneliti kualitatif menolak metode kuantitatif ilmiah (karena dinilai memaksakan teori yang kaku dan mengubah subyek yang ingin didalami oleh peneliti), namun sebagian lain menerima dan memanfaatkannya sejauh membantu melukiskan realitas sosial dari segi pandang subjek, dan bukannya dari sudut pandang pengamat.
  6. Banyak peneliti kualitatif berpendirian bahwa untuk memahami secara tepat perspektif orang lain, peneliti harus sesedikit mungkin melibatkan ide-ide atau teori-teori tentang pengukuran. Idealnya, peneliti sebaiknya melibatkan dirinya dalam interaksi dengan subjek penelitian dan lingkungannya, dan membiarkan bahasa penggambaran dan kesadaran tentang pola-pola tingkah laku muncul dari keterlibatan yang mendalam dengan subjek penelitian.
b.       Prinsip  Pendekatan Penelitian Kuantitatif
1.       Bani, Ananda. “Tugas Metodelogi Penelitian Dan Survei”. 4 September 2015. http://www.distrodoc.com/4543-prinsip-macam-serta-definisi-penelitian-kuantitatif.
Prinsip dasar pendekatan penelitian kuantitatif :
Pendekatan kuantitatif didasarkan pada empat asumsi yaitu ontologi (hakikat gejala sosial), epistemologi (hakikat dasar ilmu pengetahuan), hakikat dasar manusia dan aksiologi (tujuan dilakukannya suatu penelitian).

Karakteristik Penelitian Kualitatif
5.     Tohirin. 2011. Metode Penlitian Kualitatif Dalam Pendidikan Dan Bimbingan Konseling. Jakarta. PT Grafindo Persada. Halaman 3.

Menurut Daymon dan Holloway (Tohirin, 2011: ), karakteristik penelitian kualitatif sebagai berikut:
a.     Berfokus pada kata.
b.     Menuntut keterlibatan yang holistik.
c.     Dipengaruhi sudut pandang partisipan ( orang yang menjadi sumber data).
d.     Fokus penelitian yang holistik.
e.     Desain dan penelitiannya bersifat fleksibel.
f.      Lebih mengutamakan proses daripada hasilnya.
g.     Menggunakan latar alami.
h.     Menggunakan analisis induktif baru deduktif.

6.     Arikunto Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Halaman 33

Menurut Arikunto (2013: 32) karakteristik penelitian kualitatif sebagai berikut:
a.     Mempunyai sifat induktif yaitu pengembangan konsep yang didasarkanatas data yang ada, mengikuti desain penelitian yang fleksibel sesuai dengan konteksnya.
b.     Melihat setting dan respons secara keseluruhan atau holistik.
c.     Memahami responden dari titik tolak pandangan responden sendiri hal-hal yang dialami oleh peneliti tentang responden menyangkut lima komponen yaitu: (a) jati diri, (b)  tindakan, (c) interaksi sosilnya, (d) aspek yang berpengarug, dan (e) interaksi tindakan.
d.     Menekankanvaliditas penelitian ditekankan pada kemampuan peneliti.
e.     Menekankan pada setting alami.
f.      Mengutamakan proses dari pada hasil.
g.     Menggunakan non- probanilitasr sampling.

7.     Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan ( Pendekatan kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta, cv. Halaman 21

Menurut Bogdan and Biklen ( dalam Sugiyono, 2012:21) karakteristik penelitian kualitatif sebagi berikut :
1.     Qualitative  research has the natural setting as the direct source of data and research is the key instrument.
2.     Qualitative  research is desdescriptive. The data collected is in the form of pictures rather than number.
3.     Qualitative  research are concerned with process rather than simply with outcomes or products
4.      Qualitative  research tend to analyzetheir data inductively.
5.     “Meaning” is of essential to the qualitative  approach.

8.     Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, halaman 8-13.

Menurut Moleong (2013: 8-13) penelitian kualitatif sebagai berikut:
a.     Latar alamiah
b.     Manusia sebagai alat ( instrumen)
c.     Metode kualitatif
d.     Analisis data secara induktif
e.     Teori dari dasar (grounded theory)
f.      Deskriptif
g.     Lebih mementingkan proses daripada hasil
h.     Adanya batas yang ditentukan oleh fokus
i.       Adanya kriteria khusus untuk keabsahan.
j.      Desain yang bersifat sementara.
k.     Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama.
Karakteristik Penelitian Kuantitatif

1.     Nugraha, Aditya.Karakteristik Penelitian Kuantitatif”. 4 September 2015. http://diditnote.blogspot.co.id/2013/10/karakteristik-penelitian-kuantitatif.html

Karakteristik Penelitian Kuantitatif diantaranya :

2.     Instrumen pengumpulan data

3.     Data dapat diobservasi dan diukur

4.     Rancangan penelitian atau desain

5.     Jumlah subjek banyak

6.     Perbedaan Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif


2.     Darmawan, Deni. 2014. Metode Peneitian Kuantitatif. Bandung. PT Remaja Rosdakarya. Halaman 203.

Karakteristik umum penelitian kuantitaif sebagai berikut:
1.     Menghendaki adanya rekayasa situasi yang akan diteliti, dengan terencana memberikan perlakuan untuk mengetahui akibat-akbatnya
2.     Mempergunakan metode eksperimen yang dilakukan secara terencana, sistematik, dan terkontrol, baik dalam bentuk ddesain fungsional maupun faktorial.
3.     Objeknya lebih tertuju pada hasil atau akibat-akibat yang ditimbulkan oleh perlakuan yang direncanakan.
4.     Menghendaki prosedur pengumpulan data melalui observasi sistematis untuk pembuktian hipotesis yang dideduksi dari dalil-dalil atau teori melalui prosedur statistik inferensial ( hypotetico observasional procedure).
5.     Bertujuan memperoleh penemuan-penemuan yang berupa teori baru atau perbaikan teori, deskriptif statisti, penggambaran hubungan antara variabel-variabel, dan prediksi.


3.     Darmawan, Deni. 2014. Metode Peneitian Kuantitatif. Bandung. PT Remaja Rosdakarya. Halaman 203.

Karakteristik khusus penelitian kuantitaif sebagai berikut:
1.     Desain riset
a.     Desain riset pada penelitian kuantitatif  ini menunjukan desain riset yang di[andang sebagai sebuah rencana yang terperinci tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan.
b.     Bentuk desain dari riset terstruktur, segala hal kegiatan ditetapkan terlebih dahulu (predetermine), dinyatakan dengan tegas tersirat, dan berisi hal-hal yang pasti dan kegiatan yang terperinci.
c.     Bentuk desain risetnya berupa desain-desai eksperimen, yang terdiri atas ( desain praeksperimen, eksperimen murni, kuasi eksperimen, desain korelasional, dan exp pot facto).
2.     Implementasi
a.     Pengambilan sampel penelitian ditetapkan berdasarkan asarendomisasi atau teknik pengambilan sampel secara random sehingga memenuhi prinsip representativitas, dan cukup besar.
b.     Data ynag dikumpulkan merupakan data kuantitatif dalam bentuk angka atau diangkakan, dalam bentuk skala ordinal, interval, dan rasio.
c.     Pengumpilan data dilakukan dengan mempergunakan pengukuran sitematis dengan instrumen-instrumen pengumpul data yang tepat atau valid dan dapat dipercaya (reliabel).
d.     Peneliti adalah pihak luar.
e.     Analisis data dilakukan dengan memeprgunakan prosedur statistik, terutama statistik inferensial.
3.     Laporan
Laporan riset berupa sebuah laporan eksperimental lengkap yang bersifat infernsial dan prediktif.









4.     Kriyantono, Rachmat. 2009. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta. Kencana Prenada Media Group. Halaman 57

Secara umum riset kuantitaif mempunyai ciri-ciri :
1.     Hubungan riset dengan subjek jauh.
2.     Riset bertujuan untuk menguji teori atau hipotesis, mendukung atau menolak teori.
3.     Riset harus dapat digeneralisasikan, karena itu menuntut sampel yang representatif dari seluruh populasi, opersaionalisasi konsep serta alat ukur yang valid dan reliabel.
4.     Prosedur riset rasional empiris, artinya berangkat dari konsep-konsep atau teori-teori yang melandasinya.`


Tidak ada komentar:

Posting Komentar